1. Chomsky sees language acquisitio

1. Chomsky sees language acquisition as the gradual, creative buildup of knowledge systems,
resulting in improved general competence. Linguistic creativity implies that L2 students develop their language proficiency through stages. In the TEFL this implies that teachers should have different strategies to deal with students with different language proficiency levels. For advance students, teachers should challenge them with higher teaching materials (N+1) as their L2 proficiency begins to grow

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

1. Chomsky melihat pemerolehan bahasa sebagai penumpukan bertahap, kreatif sistem pengetahuan,mengakibatkan peningkatan kompetensi umum. Linguistik kreativitas menyiratkan bahwa L2 siswa mengembangkan kemahiran bahasa mereka melalui tahap. Di TEFL ini menyiratkan bahwa guru harus memiliki strategi yang berbeda untuk menangani siswa dengan tingkat kemampuan bahasa yang berbeda. Untuk memajukan siswa, guru harus menantang mereka dengan bahan-bahan pengajaran yang lebih tinggi (N + 1) sebagai kemahiran L2 mereka mulai tumbuh

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

1. Chomsky melihat akuisisi bahasa sebagai bertahap, penumpukan kreatif sistem pengetahuan,
sehingga kompetensi umum ditingkatkan. Kreativitas linguistik menunjukkan bahwa siswa L2 mengembangkan kemampuan bahasa mereka melalui tahap. Dalam TEFL ini menyiratkan bahwa guru harus memiliki strategi yang berbeda untuk menangani siswa dengan tingkat kemampuan bahasa yang berbeda. Untuk siswa muka, guru harus menantang mereka dengan bahan ajar yang lebih tinggi (N + 1) sebagai kemampuan L2 mereka mulai tumbuh