The antibacterial activity of pure

The antibacterial activity of pure honey in comparison with standard antibiotic ciprofloxacin (100mg/ml) in vitro on the isolates was determined by the ager well diffusion method as described by [42 and 43]. This was done using pour plate method in which small colonies from each clinical isolates of the test organisms were made into suspension with 1ml of sterile distilled water in test tubes. 0.1ml of each suspension was dispensed into sterile petridishes after which melted and sterilized nutrient agar maintained at 45 was poured (15 aliquot) into the respective plates. The plates were allowed to set, four equidistant wells of 6mm in diameter were punched in each plate using a sterile cork borer. To each of the wells, 0.2ml of pure undiluted honey was introduced. A well filled with sterile water served as control and the plates were allowed to stay for15 minutes for pre-diffusion to take place followed by incubation for 24-48 hrs at 37 . The zones of inhibition were measured with the use of a metric rule.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aktivitas antibakteri madu murni dibandingkan dengan standar antibiotik siprofloksasin (100 mg/ml) secara in vitro pada isolat tersebut ditentukan oleh metode baik difusi ager seperti yang dijelaskan oleh [42 dan 43]. Ini dilakukan dengan menggunakan metode piring tuangkan yang kecil koloni dari setiap isolat klinis organisme tes dibuat ke dalam suspensi dengan 1ml steril air dalam tabung suling. 0, 1 ml setiap suspensi dispensasi ke petridishes steril setelah yang meleleh dan disterilkan agar hara dipertahankan pada 45 dituangkan (15 aliquot) ke piring masing-masing. Pelat diizinkan untuk mengatur, sumur turutan empat 6mm diameter yang menekan setiap piring menggunakan bor steril cork. Untuk setiap sumur, 0,2 ml madu murni murni diperkenalkan. Sumur penuh dengan air steril yang menjabat sebagai kontrol dan piring diizinkan untuk tinggal for15 menit untuk pra-difusi berlangsung diikuti oleh inkubasi untuk 24-48 jam di 37. Zona-zona hambat diukur dengan menggunakan aturan metrik.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aktivitas antibakteri madu murni dibandingkan dengan standar ciprofloxacin antibiotik (100mg / ml) in vitro pada isolat ditentukan dengan metode difusi ager baik seperti yang dijelaskan oleh [42 dan 43]. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode pour plate di mana koloni kecil dari masing-masing isolat klinis dari organisme uji dibuat menjadi suspensi dengan 1ml air suling steril dalam tabung reaksi. 0.1ml setiap suspensi dibagikan ke petridishes steril setelah yang meleleh dan disterilkan agar nutrien dipertahankan pada 45 dituangkan (15 aliquot) ke dalam piring masing-masing. Piring diizinkan untuk mengatur, empat sumur berjarak sama dari 6mm diameter yang menekan setiap piring menggunakan bor steril. Untuk masing-masing sumur, 0.2ml madu murni murni diperkenalkan. Sebuah sumur diisi dengan air steril sebagai kontrol dan piring diizinkan untuk tinggal for15 menit untuk pra-difusi berlangsung diikuti dengan inkubasi selama 24-48 jam pada 37. Zona inhibisi diukur dengan menggunakan aturan metrik.