II UtilitarianismThe principal maxi

II Utilitarianism

The principal maxim of utilitarianism is best expressed by John Stuart Mill: “Actions are right in proportion as they tend to promote happiness, wrong as they tend to produce the reverse of happiness.” Mill continues that “the hap-piness” to which he refers is “not the agent’s own greatest happiness, but the greatest amount of happiness all together.” The appeal to the happiness of all is Mill’s answer to the egoists.7

Utilitarianism has recently been expressed in a slightly different way: “Do that action which will bring about the greatest good for the greatest number of people.” Utilitarianism is significantly different from egoism because the consequences used to judge an action’s worth are not simply the consequences for the agent but also include the consequences for everyone concerned with or affected by the action, including the agent.
We can illustrate the differences as follows:

An Action
Practice
Institution
Leads to
Consequences
(a) for self (egoism)
(b) for all concerned, including

self (utilitarianism)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Utilitarianisme IIMaxim utama utilitarianisme yang terbaik disajikan oleh John Stuart Mill: "Tindakan benar dalam proporsi karena mereka cenderung untuk mempromosikan kebahagiaan, salah karena mereka cenderung menghasilkan sebaliknya kebahagiaan." Mill berlanjut bahwa "hap-piness" yang dirujuknya adalah "tidak kebahagiaan terbesar agen sendiri, tetapi jumlah terbesar dari kebahagiaan bersama-sama." Daya tarik untuk kebahagiaan semua adalah jawaban Mill untuk egoists.7Utilitarianisme telah baru-baru ini dinyatakan dalam cara yang sedikit berbeda: "Melakukan tindakan yang akan membawa tentang terbesar baik untuk jumlah terbesar orang." Utilitarianisme sangat berbeda dari egoisme karena konsekuensi yang digunakan untuk menilai tindakan senilai tidak hanya konsekuensi untuk agen tapi juga memiliki konsekuensi bagi semua orang yang berkaitan dengan atau terpengaruh oleh tindakan, termasuk agen.Kita dapat menggambarkan perbedaan sebagai berikut:Tindakan PraktekLembaga Mengarah ke Konsekuensi (a) untuk diri (egoisme) (b) bagi semua pihak, termasuk diri (utilitarianisme)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

II Utilitarianisme Pepatah utama utilitarianisme yang terbaik diungkapkan oleh John Stuart Mill: ". Tindakan yang tepat dalam proporsi karena mereka cenderung untuk mempromosikan kebahagiaan, salah karena mereka cenderung menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan" Mill terus bahwa "hap-piness" untuk yang ia sebut "tidak kebahagiaan terbesar agen sendiri, tetapi jumlah terbesar dari kebahagiaan semua bersama-sama." Daya tarik untuk kebahagiaan semua adalah jawaban Mill terhadap egoists.7 Utilitarianisme-baru ini telah dinyatakan dalam cara yang sedikit berbeda: "Do bahwa tindakan yang akan membawa kebaikan terbesar untuk jumlah terbesar orang. "Utilitarianisme secara signifikan berbeda dari egoisme karena konsekuensi yang digunakan untuk menilai layak tindakan ini tidak hanya konsekuensi untuk agen tetapi juga termasuk konsekuensi untuk semua orang yang bersangkutan dengan atau dipengaruhi oleh tindakan, termasuk agen. Kita dapat menggambarkan perbedaan sebagai berikut: Sebuah Aksi Praktek Lembaga Menghasilkan Konsekuensi (a) untuk diri (egoisme) (b) bagi semua pihak, termasuk diri (utilitarianisme)