Agony is a stranger’s putrid, damp

Agony is a stranger’s putrid, damp armpit smothering your nose and mouth during a sweltering rush-hour journey. After 20 minutes of sweating through your work clothes on a crowded platform, you’re still waiting for the local train to lurch on through.

Short of shaking up your commute routine, there’s not a whole lot you can do to skirt this daily nightmare—but at least you can brace yourself for it by knowing exactly what pit of despair you’re descending into.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penderitaan adalah orang asing busuk, lembab ketiak menyesakkan hidung dan mulut selama jam-jam sibuk perjalanan yang terik. Setelah 20 menit berkeringat melalui pakaian kerja Anda pada platform yang ramai, Anda masih menunggu kereta lokal ke terkesiap pada melalui.Pendek mengguncang rutin perjalanan Anda, tidak ada banyak yang dapat Anda lakukan untuk rok mimpi buruk ini setiap hari- tetapi setidaknya Anda dapat penjepit diri untuk itu dengan mengetahui persis apa lubang putus asa Anda sedang turun ke.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penderitaan adalah putrid, ketiak basah orang asing dibekap hidung dan mulut selama perjalanan jam-jam sibuk terik. Setelah 20 menit dari berkeringat melalui pakaian kerja Anda pada platform ramai, Anda masih menunggu kereta lokal untuk kesukaran di melalui.

Pendek mengguncang rutin perjalanan Anda, ada tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk rok nightmare- harian ini tapi setidaknya Anda dapat penjepit diri untuk itu dengan mengetahui persis apa jurang keputusasaan Anda turun ke.