Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Status kualitas air dari sungai-sungai yang dipilih di Kota Marudu, Sabah, Malaysia dan kesesuaian untuk penggunaan(Status Kualiti udara Beberapa Sungai Terpilih di Kota Marudu, Sabah, Malaysia dan Kesesuaian Penggunaannya)AHMAD ZAHARIN ARIS *, WAN YING LIM, SARVA MANGALA PRAVEENA, MOHD KAMIL YUSOFF, MUHAMMAD DEDI RAMLI & HAFIZAN JUAHIRABSTRAKKimia air dari sungai-sungai yang dipilih di Kota Marudu, Sabah dipelajari berdasarkan ion utama kimia dan kesesuaian untuk keperluan minum dan irigasi. Sepuluh Stasiun sampling dipilih dan air sampel dikumpulkan dari setiap stasiun untuk menilai sifat kimia. Variabel psiko-kimia termasuk suhu, konduktivitas listrik (EC), total dissolved solids (TDS), salinitas, terlarut oksigen (DO), pH, kekeruhan, ammoniacal-nitrogen (NH3-N), oksigen demand biologi (DIREKSI), kimia oksigen demand (COD) dan padat total yang ditangguhkan (TSS) diukur. Kation (K, Mg, Ca, Na) dianalisis oleh ICP-MS. Sebagian besar variabel itu dalam standar kualitas air minum yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pelayanan dari kesehatan (MOH), Malaysia kecuali kekeruhan. Sodium adsorption ratio (SAR) dan salinitas bahaya yang dihitung untuk mengidentifikasi kesesuaian air sebagai air irigasi. Wilcox diagram mengklasifikasikan bahwa hanya 10% dari sampel tidak cocok untuk irigasi. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian besar sungai-sungai di Kota Marudu masih dalam kondisi bersih dan cocok untuk keperluan minum dan irigasi kecuali Sumbilingan sungai, yang dianggap sebagai sedikit tercemar. Hasil yang didukung oleh analisa cluster hirarkis sebagai Stasiun dikelompokkan menjadi dua kelompok; intensitas tinggi dan rendah polusi. Hasil awal ini dapat memperbarui data baseline parameter kualitas air yang dipilih di Kota Marudu dan bisa berfungsi sebagai alat untuk membantu badan pemerintah yang relevan dalam mengatur kebijakan sumber daya air di masa depan. Kata kunci: Pedoman; hydrochemistry variasi; Kota Marudu; kualitas airABSTRAKCiri kimia air bagi beberapa sungai terpilih di Kota Marudu, Sabah tlah dikaji berdasarkan ciri kimia utama ion dan kesesuaiannya bagi tujuan udara minuman dan pengairan saliran. Sepuluh stesen persampelan tlah dipilih dan sampel udara tlah diambil dari setiap stesen persampelan terbabit untuk menguji tata cara kimianya. Pembolehubah kimia-fizikal yang disukat termasuklah suhu, elektrik kekonduksian (EC), jumlah pepejal terlarut (TDS), kemasinan, oksigen terlarut (DO), pH, kekeruhan, nitrat-ammoniaka (NH3-N), permintaan oksigen dosen (DIREKSI), permintaan oksigen kimia (COD) dan juga jumlah pepejal terampai (TSS). Kation (K, Mg, Ca, Na) tlah dianalisis menggunakan Kebanyakan ICP-MS. pemboleh ubah ini didapati saat dalam julat piawaian kualiti udara minuman (DWQS) yang tlah ditetapkan oleh Organisasi kesihatan berbanding Dunia (WHO) serta dikebumikan kesihatan berbanding Malaysia (MOH), kecuali nilai bagi kekeruhan. Kadar penyerapan natrium (SAR) dan risiko kemasinan tlah dikira bagi mengenalmu pasti kesesuaian udara itu bagi tujuan pengairan saliran. Gambaran Wilcox tlah mengklasifikasikan hanya 10% daripada sampel itu tidak sesuai bagi tujuan pengairan saliran. Keseluruhan keputusan menunjukkan hampir kesemua sungai di Kota Marudu masih saat dalam keadaan bersih dan sesuai untuk tujuan minuman dan pengairan kecuali air dari Sungai Sumbilingan kerana ia tlah dikesan sebagai sedikit tercemar. Keputusan ini tlah dikukuhkan lagi dengan analisis kelompok hierarki, memandangkan kesemua stesen persampelan tlah dibahagikan kepada dua kumpulan; tahap pencemaran rendah dan tinggi. Keputusan awal ini didapati mampu mengemaskini data sedia ada bagi ciri kualiti udara terpilih di Kota Marudu dan seterusnya dapat dijadikan sebagai satu alat untuk membantu badan kerajaan yang berkenaan dalam mengatur polisi sumber udara pada masa akan datang.Kata kunci: Garis kupas tuntas; Kota Marudu; udara kualiti; teknik hidrokimia PENGENALANEkosistem air tawar adalah salah satu aset penting dalam lingkungan berdasarkan mereka keanekaragaman hayati yang sangat besar. Nilai ekonomis tinggi yang dimiliki oleh ekosistem ini membuat cocok untuk kegiatan budidaya, sebagai sumber makanan untuk mempertahankan ketahanan pangan, rekreasi, wisata alam dan sumber daya genetik (Alkarkhi et al. 2009). Karena kelangkaan air tawar seperti sungai, polusi air telah menjadi keprihatinan global; Selain itu, kualitas air penipisan akan menyebabkan sumber daya alam yang tidak sehat dan mempengaruhi keseluruhan lingkungan (Ujang et al., 2008). Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..