Being on time is a beautiful social

Being on time is a beautiful social ethic and one of great importance, as it creates efficiency in systems and implies respect for one another. However, it is one of the many values that a school must inculcate into its students over time.

Discipline is not something that must be slapped onto a child like handcuffs.

Inner discipline, one that comes from within due to an understanding of the set rules and regulations, is the highest form of behaviour. Most excellent schools try to instill this with a loving environment.

Why, even adults arrive late to meetings, work, etc–admittedly shamefaced. Here, we are talking about children.
Latecomers should not be shut out. They can be given warnings, most of which are enough to make them want to reach school on time. If this fails, talk to the parents.

By closing its gates, the school is behaving cruelly to which we prefer not to expose our children.

Every school has a responsibility to implement educational concepts in the appropriate context, not just those schools that follow international standards and are generally unaffordable for the majority.

Good schools create competitive students who can organize themselves effectively in society so that everyone gets a quality life as a result of ethics and values imbibed into students for as long as 12 years.

Children are precious, and are dependent on adults for guidance and we must not take advantage of this. Understanding them is the key, and to this end, both parents and schools must work hand in hand without playing the blame game.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tepat waktu adalah etika sosial yang indah dan satu yang sangat penting, karena menciptakan efisiensi dalam sistem dan menyiratkan menghormati satu sama lain. Namun, ini adalah salah satu nilai-nilai banyak sekolah harus menanamkan ke siswa dari waktu ke waktu.

Disiplin bukanlah sesuatu yang harus menampar ke seorang anak seperti borgol.

Batin disiplin, salah satu yang berasal dari dalam karena pemahaman tentang menetapkan aturan dan peraturan, adalah bentuk tertinggi dari perilaku. Sebagian besar sekolah baik mencoba untuk menanamkan ini dengan lingkungan yang penuh kasih.

Mengapa, bahkan orang dewasa datang terlambat ke pertemuan, pekerjaan, dll-diakui shamefaced. Di sini, kita berbicara tentang anak-anak.
Terlambat tidak akan menutup keluar. Mereka bisa diberikan peringatan, sebagian besar yang cukup untuk membuat mereka ingin mencapai sekolah tepat waktu. Jika gagal, berbicara dengan orang tua.

Dengan menutup gerbangnya, sekolah berperilaku kejam yang kita lebih suka untuk tidak mengekspos anak-anak kita.

Setiap sekolah memiliki tanggung jawab untuk menerapkan konsep-konsep pendidikan dalam konteks sesuai, tidak hanya sekolah yang mengikuti standar internasional dan umumnya terjangkau untuk sebagian besar.

Sekolah yang bagus membuat kompetitif siswa yang dapat mengatur diri mereka sendiri secara efektif dalam masyarakat sehingga semua orang mendapat kualitas hidup etika dan nilai-nilai yang menyerap ke siswa selama 12 tahun.

Anak-anak berharga, dan tergantung pada orang dewasa untuk bimbingan dan kita tidak harus mengambil keuntungan dari ini. Pemahaman mereka adalah kunci, dan untuk tujuan ini, orang tua dan sekolah harus bekerja bergandengan tangan tanpa bermain permainan menyalahkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Berada di waktu adalah etika sosial yang indah dan salah satu yang sangat penting, karena menciptakan efisiensi dalam sistem dan menunjukkan rasa hormat terhadap satu sama lain. Namun, itu adalah salah satu dari banyak nilai-nilai yang sekolah harus menanamkan ke siswa dari waktu ke waktu. Disiplin bukanlah sesuatu yang harus menampar ke anak seperti borgol. disiplin batin, yang berasal dari dalam karena pemahaman tentang aturan set dan peraturan, adalah bentuk tertinggi dari perilaku. Sekolah paling baik mencoba untuk menanamkan ini dengan lingkungan yang penuh kasih. Mengapa, bahkan orang dewasa datang terlambat ke pertemuan, kerja, dll-diakui shamefaced. Di sini, kita berbicara tentang anak-anak. yang datang terlambat tidak boleh menutup. Mereka dapat diberi peringatan, sebagian besar yang cukup untuk membuat mereka ingin mencapai sekolah tepat waktu. Jika gagal, berbicara dengan orang tua. Dengan menutup gerbangnya, sekolah berperilaku kejam yang kita memilih untuk tidak mengekspos anak-anak kita. Setiap sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan konsep pendidikan dalam konteks yang tepat, bukan hanya sekolah-sekolah yang mengikuti internasional standar dan umumnya terjangkau bagi mayoritas. sekolah yang baik membuat siswa kompetitif yang dapat mengatur diri secara efektif dalam masyarakat sehingga setiap orang mendapat kualitas hidup sebagai hasil dari etika dan nilai-nilai menyerap ke siswa selama 12 tahun. Anak-anak berharga, dan tergantung pada orang dewasa untuk bimbingan dan kita tidak harus mengambil keuntungan dari ini. Memahami mereka adalah kunci, dan untuk tujuan ini, kedua orang tua dan sekolah harus bekerja bergandengan tangan tanpa memainkan permainan menyalahkan.