Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Dalam pengembangan, pemberlakuan hukum Islam menjadi kehidupan negara persyaratan yang harus dipenuhi. Karena ada kebutuhan untuk undang-undang yang menjadi dasar dan dasar untuk hakim dalam memeriksa dan memutuskan gugatan diisi keseragaman dan kepastian hukum sehingga yang dapat memenuhi rasa keadilan bagi pihak pencari keadilan. Melalui yurisprudensi didasarkan pada buku kumpulan hukum Islam dapat dilakukan pengembangan, pembangunan dan pelaksanaan hukum Islam sebagai hukum yang positif dalam rangka pengembangan usaha dan pembangunan hukum nasional. Pada zaman kemerdekaan Indonesia, Barat hukum, hukum adat dan hukum Islam sama-sama menjadi bahan untuk pembangunan penyatuan hukum nasional. Hukum Islam dan hukum adat yang akan berlaku di suatu negara harus pergi melalui positivisasi dengan memasukkan prinsip-prinsip ke dalam hukum dan peraturan konstitusional. Dari aspek akademis, menurut A. Qodri Azizy, tetap positivisasi melalui proses beasiswa dalam disiplin hukum (Fikih). Sementara dalam sistem politik yang demokratis, positivisasi tetap dalam koridor demokratisasi. Strategi dan pendekatan yang digunakan adalah logika dasar dan bahwa setiap Muslim harus menjalankan syariat Islam.Berdasarkan sejarah, ada berbagai cara dan penerapan hukum Islam di Indonesia sudah lama dilakukan. Dari aspek yuridis sosiologis, upaya terus proses mereka melalui perjuangan formalisasi syariat Islam ke dalam hukum nasional. Upaya ini sangat prospektif karena masih banyak undang-undang dan peraturan warisan kolonial yang belum diganti dengan peraturan Konstitusi Nasional nuansa Islam. Gejala seperti transformasi lahir dari rasa tinggi kesadaran masyarakat Indonesia. Ini berarti bahwa hukum kehidupan dan dianut oleh masyarakat setempat di kehidupan sehari-hari.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
