Parker laughed. His white teeth gle

Parker laughed. His white teeth gleamed against his
golden tan. “People just don’t understand your relationship.
You have to admit it’s a bit ambiguous.”
“Are you asking if I’m sleeping with him?”
He smiled. “You wouldn’t be here with him if you were.
I’ve known him since I was fourteen, and I’m well aware of
how he operates. I’m curious about your friendship, though.”
“It is what it is,” I shrugged. “We hang out, eat, watch
T.V., study and argue. That’s about it.”
Parker laughed out loud, shaking his head at my
honesty. “I’ve heard you’re the only person who’s allowed to
put Travis in his place. That’s an honorable title.”
“Whatever that means. He’s not as bad as everyone
makes him out to be.”
The sky turned purple and then pink as the sun broke
above the horizon. Parker looked at his watch, glancing
over the railing to the thinning crowd on the lawn. “Looks
like the party’s over.”
“I better track down Shep and Mare.”
“Would you mind if I drove you home?” he asked.
I tried to subdue my excitement. “Not at all. I’ll let
America know.” I walked through the door, and then cringed
before turning around. “Do you know where Travis lives?”
Parker’s thick, brown eyebrows pulled in. “Yes, why?”
“That’s where I’m staying,” I said, bracing for his
reaction.
“You’re staying with Travis?”
“I sort of lost a bet, so I’m there for a month.”
“A month?”
“It’s a long story,” I shrugged sheepishly.
“But you two are just friends?”
“Yes.”
“Then I’ll take you to Travis’,” he smiled.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Parker tertawa. Giginya yang putih bersinar melawan nya
emas tan. "Orang-orang hanya tidak mengerti hubungan Anda.
Anda harus mengakui itu agak ambigu."
"Apakah Anda bertanya apakah aku tidur dengan dia?"
Dia tersenyum. "Anda tidak akan berada di sini dengan dia jika Anda berada.
Saya sudah mengenalnya sejak aku berumur empat belas, dan aku menyadari
bagaimana ia beroperasi. Saya ingin tahu tentang persahabatan Anda, meskipun.
"" Ini adalah apa itu, "Aku mengangkat bahu. "Kami bergaul, makan, menonton
T.V., belajar dan berdebat. Itu saja.
"Parker tertawa keras, menggelengkan kepala di saya
kejujuran. "Saya pernah mendengar kau satu-satunya orang yang diperbolehkan untuk
menempatkan Travis di tempatnya. Itu merupakan gelar terhormat.
"" Apa pun yang berarti. Dia tidak seburuk semua orang
membuat dia menjadi.
"Langit berubah ungu dan kemudian merah muda seperti matahari pecah
di atas cakrawala. Parker melihat jam tangannya, melirik
atas pagar ke kerumunan menipis di halaman. "Tampak
seperti partai lebih."
"Aku lebih baik melacak Shep dan Mare."
"Apakah kau keberatan jika aku pergi pulang?" Tanyanya.
Aku mencoba untuk menaklukkan kegembiraan saya. "Tidak semuanya. Aku akan membiarkan
Amerika tahu. "Aku berjalan melalui pintu, dan kemudian meringis
sebelum berbalik. "Apakah Anda tahu di mana Travis tinggal?"
Tebal, alis cokelat Parker ditarik. "Ya, kenapa?"
"Itu di mana saya tinggal," kataku, menguatkan untuk nya
reaksi.
"Kau tinggal dengan Travis?"
" Aku semacam kalah taruhan, jadi aku di sana selama sebulan.
"" Sebulan?
"" Ini cerita lama, "aku mengangkat bahu
malu-malu." Tapi kalian berdua hanya berteman?
"" Ya.
"" Lalu saya akan membawa Anda ke Travis ', "dia tersenyum.