the truth about r e l a t i v i tya

the truth about r e l a t i v i ty
a bloody steal—go for it, governor! " I could almost hear them
shout from the riverbanks of the Thames. And I have to admit,
if I had been inclined to subscribe I probably would have taken
the package deal myself. (Later, when I tested the offer on a
large number of participants, the vast majority preferred the
Internet-and-print deal.)
So what was going on here? Let me start with a fundamental
observation: most people don't know what they want
unless they see it in context. We don't know what kind of
racing bike we want—until we see a champ in the Tour de
France ratcheting the gears on a particular model. We don't
know what kind of speaker system we like—until we hear a
set of speakers that sounds better than the previous one. We
don't even know what we want to do with our lives—until
we find a relative or a friend who is doing just what we think
we should be doing. Everything is relative, and that's the
point. Like an airplane pilot landing in the dark, we want
runway lights on either side of us, guiding us to the place
where we can touch down our wheels.
In the case of the Economist, the decision between the Internetonly
and print-only options would take a bit of thinking. Thinking
is difficult and sometimes unpleasant. So the Economist's
marketers offered us a no-brainer: relative to the print-only option,
the print-and-Internet option looks clearly superior.
The geniuses at the Economist aren't the only ones who understand
the importance of relativity. Take Sam, the television
salesman. He plays the same general type of trick on us when
he decides which televisions to put together on display:
36-inch Panasonic for $690
42-inch Toshiba for $850
50-inch Philips for $1,480

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

kebenaran tentang r e l t saya v saya tymencuri berdarah-pergi untuk itu, Gubernur! "Aku hampir bisa mendengar merekaberteriak dari tepi Sungai Thames. Dan aku harus mengakui,Jika aku cenderung untuk berlangganan saya mungkin akan mengambilPaket kesepakatan sendiri. (Kemudian, ketika aku diuji tawaran padasejumlah besar peserta, sebagian besar disukaiInternet-and-Print berurusan.)Jadi apa yang terjadi di sini? Mari saya mulai dengan dasarpengamatan: kebanyakan orang tidak tahu apa yang mereka inginkankecuali mereka melihatnya dalam konteks. Kita tidak tahu apa jenisbalap sepeda kami ingin-sampai kita melihat champ di Tour dePrancis ratcheting gigi pada model tertentu. Kita tidaktahu apa jenis sistem speaker yang kita suka — sampai kita mendengarset speaker yang terdengar lebih baik daripada sebelumnya. Kamibahkan tidak tahu apa yang ingin kita lakukan dengan kehidupan kita — sampaikita menemukan seorang kerabat atau teman yang melakukan hanya apa yang kita pikirkankita harus lakukan. Segala sesuatu relatif, dan itutitik. Seperti pilot pesawat mendarat dalam gelap, kami inginlampu landasan di kedua sisi kita menuntun kita ke tempatmana kita dapat menyentuh turun roda kami.Dalam kasus ekonom, keputusan antara Internetonlydan pilihan cetak-hanya akan mengambil sedikit berpikir. Berpikirini sulit dan kadang-kadang tidak menyenangkan. Jadi the Economistpemasar menawari kami no-brainer: relatif pilihan cetak-hanya,pilihan cetak-dan-Internet terlihat jelas unggul.Jenius di ekonom tidak satu-satunya yang mengertipentingnya relativitas. Mengambil Sam, televisiPenjual. Dia memainkan jenis umum yang sama trik pada kami ketikaDia memutuskan mana televisi untuk mengumpulkan pada layar:36 inci Panasonic untuk $69042-inci Toshiba untuk $850Philips 50 inci untuk $1.480

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

kebenaran tentang relativi ty
berdarah mencuri-pergi untuk itu, gubernur! "Saya hampir bisa mendengar mereka
berteriak dari sungai Thames. Dan saya harus mengakui,
jika saya telah cenderung untuk berlangganan saya mungkin akan mengambil
paket menangani sendiri. (Kemudian, ketika saya diuji tawaran pada
sejumlah besar peserta, sebagian besar lebih memilih
kesepakatan internet dan cetak).
Jadi apa yang terjadi di sini Mari saya mulai dengan dasar?
pengamatan: kebanyakan orang tidak tahu apa yang mereka inginkan
. kecuali mereka melihatnya dalam konteks Kami tidak melakukan tahu apa jenis
sepeda balap yang kita inginkan-sampai kita melihat juara di Tour de
France ratcheting gigi pada model tertentu. Kami tidak
tahu apa jenis sistem speaker yang kita suka-sampai kita mendengar
set speaker yang terdengar lebih baik dari yang sebelumnya. Kami
bahkan tidak tahu apa yang ingin kita lakukan dengan hidup kita-sampai
kita menemukan kerabat atau teman yang melakukan hanya apa yang kita pikir
kita harus lakukan. Semuanya relatif, dan itulah
titik. Seperti pendaratan pesawat percontohan dalam gelap, kami ingin
lampu landasan pacu di kedua sisi dari kita, membimbing kita ke tempat
di mana kita bisa mendarat roda kami.
Dalam kasus Economist, keputusan antara Internetonly
dan cetak-satunya pilihan akan mengambil sedikit pemikiran. Berpikir
sulit dan kadang-kadang menyenangkan. Jadi Economist
pemasar menawari kami no-brainer: relatif terhadap pilihan cetak-satunya,
pilihan cetak-dan-internet terlihat jelas unggul.
Para jenius di Economist bukan satu-satunya orang yang memahami
pentingnya relativitas. Ambil Sam, televisi
salesman. Dia memainkan jenis yang sama umum trik pada kita ketika
ia memutuskan yang Televisi untuk menempatkan bersama-sama pada layar:
36-inci Panasonic untuk $ 690
42-inch Toshiba untuk $ 850
50-inch Philips untuk $ 1.480