Research in different cultures indi

Research in different cultures indicates that school teachers are
among those professionals with the highest level of job stress
(Stoeber & Rennert, 2008). Most teachers cope successfully with
such stress, for instance through active problem solving, social and
emotional support from colleagues, reorganizing their teaching
situation, cooperating with parents, or changing their teaching
strategy. However, burnout may be the endpoint of coping unsuc-cessfully with chronic stress (Jennett, Harris, & Mesibov, 2003).
Emotional exhaustion is the core element of burnout (Maslach,
Jackson, & Leiter, 1996) and results from long-term occupational
stress, particularly among human service workers, including
teachers (Jennett et al., 2003). Emotional exhaustion is character-ized by low energy and chronic fatigue (Pines & Aronson, 1988;
Schwarzer, Schimtz, & Tang, 2000).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penelitian dalam budaya yang berbeda menunjukkan bahwa guru sekolahdi antara orang-orang profesional dengan tingkat tertinggi dari pekerjaan stres(Stoeber & Rennert, 2008). Kebanyakan guru mengatasi berhasilseperti stres, misalnya melalui pemecahan masalah aktif, sosial dandukungan emosional dari rekan-rekan, reorganisasi ajaran merekasituasi, bekerja sama dengan orang tua, atau mengubah ajaran merekastrategi. Namun, kelelahan mungkin akhir dari unsuc-cessfully mengatasi stres kronis (Jennett, Harris, & Mesibov, 2003).Emosional kelelahan adalah elemen inti kelelahan (Maslach,Jackson, & Leiter, 1996) dan hasil jangka panjang kerjastres, khususnya di kalangan pekerja pelayanan manusia, termasukGuru (Jennett et al., 2003). Emosional kelelahan adalah karakter-ized oleh energi rendah dan kelelahan kronis (Pines & Aronson, 1988;Schwarzer, Schimtz, & Tang, 2000).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penelitian dalam budaya yang berbeda menunjukkan bahwa guru sekolah
antara orang-orang profesional dengan tingkat tertinggi stres kerja
(Stoeber & Rennert, 2008). Kebanyakan guru mengatasi berhasil dengan
stres seperti itu, misalnya melalui pemecahan masalah aktif, sosial dan
dukungan emosional dari rekan-rekan, reorganisasi pengajaran mereka
situasi, bekerja sama dengan orang tua, atau mengubah ajaran mereka
strategi. Namun, kelelahan mungkin endpoint mengatasi unsuc-cessfully dengan stres kronis (Jennett, Harris, & Mesibov, 2003).
kelelahan emosional adalah elemen inti dari burnout (Maslach,
Jackson, & Leiter, 1996) dan hasil dari jangka panjang kerja
stres, khususnya di kalangan pekerja pelayanan manusia, termasuk
guru (Jennett et al., 2003). Kelelahan emosional adalah karakter-ized oleh energi yang rendah dan kelelahan kronis (Pines & Aronson, 1988;
Schwarzer, Schimtz, & Tang, 2000).