The research discussed above sugges

The research discussed above suggests that any change in a decision’s context that
promotes cool-headed System 2 thinking has the potential to reduce common biases resulting from hot headed ness, such as impulsivity and concern about relative outcomes.
Research on joint-versus-separate decision making highlights the fact that our first
impulses tend to be more emotional than logical (Moore and Loewenstein, 2004). Some
additional suggestive results in this domain include the findings that willpower is
weakened when people are placed under extreme cognitive load (Shiv and Fedorkihn,
1999) and when they are inexperienced in a choice domain (Milkman, Rogers and
Bazerman, 2008). Other research has shown that people make less impulsive, suboptimal
decisions in many domains when they make choices further in advance of their
consequences (see Milkman, Rogers and Bazerman, in press, for a review). A question
we pose in light of this research is when and how carefully selected contextual changes
promoting increased cognition can be leveraged to reduce the effects of decision making
biases?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penelitian yang dibahas di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan dalam konteks sebuah keputusan yangmempromosikan cool-headed 2 sistem pemikiran memiliki potensi untuk mengurangi umum bias yang dihasilkan dari ness menuju panas, seperti impulsif dan kekhawatiran tentang hasil yang relatif.Penelitian pada pengambilan keputusan bersama-versus-terpisah menyoroti fakta bahwa pertama kamiimpuls cenderung lebih emosional daripada logis (Moore dan Loewenstein, 2004). Beberapatambahan hasil sugestif dalam domain ini mencakup temuan yang kemauanmelemah ketika orang ditempatkan di bawah ekstrim beban kognitif (Shiv dan Fedorkihn,1999) dan ketika mereka tidak berpengalaman dalam domain pilihan (tukang susu, Rogers danBazerman, 2008). Penelitian lain telah menunjukkan bahwa orang membuat kurang impulsif, suboptimalkeputusan di banyak domain ketika mereka membuat pilihan lebih lanjut sebelumnya jika merekakonsekuensi (Lihat tukang susu, Rogers dan Bazerman, di tekan, untuk review). Pertanyaankami berpose dalam terang ini penelitian adalah Kapan dan bagaimana dengan hati-hati dipilih kontekstual perubahanmempromosikan peningkatan kognisi dapat memanfaatkan untuk mengurangi efek pengambilan keputusanbias?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penelitian yang dibahas di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan dalam konteks keputusan yang
mempromosikan berkepala dingin Sistem 2 berpikir memiliki potensi untuk mengurangi bias umum yang dihasilkan dari panas menuju ness, seperti impulsif dan kekhawatiran tentang hasil relatif.
Penelitian keputusan bersama-versus-terpisah pembuatan menyoroti fakta bahwa pertama kami
impuls cenderung lebih emosional daripada logis (Moore dan Loewenstein, 2004). Beberapa
hasil sugestif tambahan dalam domain ini termasuk temuan bahwa tekad yang
melemah ketika orang ditempatkan di bawah beban ekstrim kognitif (Shiv dan Fedorkihn,
1999) dan ketika mereka tidak berpengalaman dalam domain pilihan (Milk, Rogers dan
Bazerman, 2008). Penelitian lain telah menunjukkan bahwa orang membuat kurang impulsif, suboptimal
keputusan dalam banyak domain ketika mereka membuat pilihan lebih lanjut sebelum mereka
konsekuensi (lihat Tukang Susu, Rogers dan Bazerman, di tekan, untuk review). Sebuah pertanyaan
kita berpose dalam terang penelitian ini adalah kapan dan bagaimana hati-hati dipilih perubahan kontekstual
mempromosikan peningkatan kognisi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi efek dari pengambilan keputusan
bias?