One afternoon, Sze Ma-Kwong finishe

One afternoon, Sze Ma-Kwong finished his homework and Went out to play With his friends. They agreed to play “ hide and seek” . he was to be the seeker. He shut his eyes and started counting “one , two , three,…” meanwhile, the rest of the children ran as fast as they could to hide. Some hide behind the bushes, some covered themselves with hay and some climbed up a tree. The place was completely silient. One could only hear the noise made by the bird “…eight nine ten “said Sze Ma-Kwong,and turned round to look for the children who were hiding .

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Suatu sore, Sze Ma-Kwong menyelesaikan pekerjaan rumah dan pergi keluar untuk bermain dengan teman-temannya. Mereka sepakat untuk bermain "petak umpet". Ia seorang pencari. Dia memejamkan matanya dan mulai menghitung "satu, dua, tiga,..." sementara itu, sisa anak-anak berlari secepat mereka bisa untuk menyembunyikan. Beberapa bersembunyi di balik semak-semak, beberapa ditutupi diri dengan jerami dan beberapa naik ke sebuah pohon. Tempat itu benar-benar silient. Satu hanya dapat mendengar kegaduhan yang dibuat oleh burung ".. .eight sembilan sepuluh" kata Sze Ma-Kwong, dan berpaling putaran untuk mencari anak-anak yang sedang bersembunyi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Suatu sore, Sze Ma-Kwong selesai pekerjaan rumahnya dan Pergi keluar untuk bermain Dengan teman-temannya. Mereka sepakat untuk bermain "petak umpet". ia menjadi pencari. Dia menutup matanya dan mulai menghitung "satu, dua, tiga, ..." Sementara itu, sisa anak-anak berlari secepat yang mereka bisa untuk bersembunyi. Beberapa bersembunyi di balik semak-semak, beberapa menutupi diri dengan jerami dan beberapa memanjat pohon. Tempat itu benar-benar silient. Satu hanya bisa mendengar suara yang dibuat oleh burung "... delapan sembilan sepuluh" kata Sze Ma-Kwong, dan berbalik untuk mencari anak-anak yang bersembunyi.