Convergent-divergent theory is supp

Convergent-divergent theory is supported by research using relatively straightforward cognitive tasks. Minority influence improves performance relative to majority influence on tasks that benefit from divergent thinking (e.g. Martin 8c Hewstone, 1999; Nemeth 8c Wachtler, 1983); majority influence improves performance relative to minority influence on tasks that benefit from convergent thinking (e.g. Peterson 8c Nemeth, 1996); and minor-ity influence leads to the generation of more creative and novel judgements than does majority influence (e.g. Mucchi-Faina, Maass, 8c Volpato, 1991; Nemeth 8c Wachtler, 1983).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Konvergen divergen teori ini didukung oleh penelitian menggunakan tugas-tugas kognitif yang relatif mudah. Pengaruh minoritas meningkatkan kinerja relatif terhadap sebagian besar pengaruh pada tugas-tugas yang menguntungkan dari berpikir berbeda (misalnya Martin 8 c Hewstone, 1999; Nemeth 8 c Wachtler, 1983); mayoritas pengaruh meningkatkan kinerja relatif terhadap minoritas pengaruh pada tugas-tugas yang menguntungkan dari berpikir konvergen (misalnya Peterson 8 c Nemeth, 1996); dan pengaruh kecil-ity mengarah ke generasi lebih kreatif dan novel penilaian daripada pengaruh mayoritas (misalnya Mucchi-Faina, Maass, 8c Volpato, 1991; Nemeth 8 c Wachtler, 1983).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Teori konvergen divergen-didukung oleh penelitian menggunakan tugas kognitif relatif mudah. Pengaruh minoritas meningkatkan kinerja relatif terhadap pengaruh mayoritas pada tugas-tugas yang menguntungkan dari berpikir divergen (misalnya Martin 8c Hewstone, 1999; Nemeth 8c Wachtler, 1983); pengaruh mayoritas meningkatkan kinerja relatif terhadap pengaruh minoritas pada tugas-tugas yang menguntungkan dari konvergen pemikiran (misalnya Peterson 8c Nemeth, 1996); dan pengaruh minor-ity mengarah ke generasi penilaian lebih kreatif dan novel daripada pengaruh mayoritas (misalnya Mucchi-Faina, Maass, 8c Volpato, 1991; Nemeth 8c Wachtler, 1983).