She also learned to speak French fl

She also learned to speak French fluently, a skill she polished by traveling
in France, living for a time with a French family. Mademoiselle Souvestre
arranged for her to have a new red dress. Wearing it, after all of the old,
worn dresses Grandmother Hall had given her, made her feel very proud.
Eleanor was growing up, and the joy of young womanhood had begun
to transform her personality.
In 1902, nearly eighteen years old, she left Allenswood, not returning for
her fourth year there. Grandmother Hall insisted that, instead, she must be
introduced to society as a debutante—to go to dances and parties and begin
to take her place in the social world with other wealthy young women.
Away from Allenswood, Eleanor’s old uncertainty about her looks came
back again. She saw herself as too tall, too thin, too plain. She worried
about her buckteeth, which she thought made her look horselike. The
old teasing began again, especially on the part of Uncle Ted’s daughter,
“Princess” Alice Roosevelt, who seemed to take pleasure in making
Eleanor feel uncomfortable.
Eleanor, as always, did as she was told. She went to all of the parties
and dances. But she also began working with poor children at the
Rivington Street Settlement House4 on New York’s Lower East Side.
She taught the girls gymnastic exercises. She took children to museums
and to musical performances. She tried to get the parents interested
in politics in order to get better schools and cleaner, safer streets.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dia juga belajar berbahasa Perancis dengan lancar, keterampilan dia dipoles dengan perjalanandi Perancis, tinggal waktu dengan sebuah keluarga Perancis. Mademoiselle Souvestrediatur baginya untuk memiliki gaun merah yang baru. Memakainya, setelah semua yang lama,dipakai gaun nenek Hall telah diberikan padanya, membuatnya merasa sangat bangga.Eleanor tumbuh dewasa, dan sukacita kewanitaan muda telah dimulaiuntuk mengubah kepribadiannya.Pada tahun 1902, hampir delapan belas tahun, dia meninggalkan Allenswood, tidak kembali untuktahun keempatnya ada. Nenek Hall bersikeras bahwa, sebaliknya, ia harus menjadidiperkenalkan kepada masyarakat sebagai debutante — untuk pergi ke tarian dan pihak dan mulaiuntuk mengambil tempatnya di dunia sosial dengan wanita muda yang kaya lainnya.Dari Allenswood, Eleanor's lama ketidakpastian tentang penampilannya datangkembali lagi. Dia melihat dirinya sebagai terlalu tinggi, terlalu kurus, terlalu polos. Dia khawatirtentang nya buckteeth, yang dia pikir membuatnya tampak horselike. Themenggoda tua mulai lagi, terutama di pihak putri paman Ted,"Putri" Alice Roosevelt, yang tampaknya mengambil kesenangan dalam pengambilanEleanor merasa tidak nyaman.Eleanor, seperti biasa, melakukan seperti yang dia diberitahu. Dia pergi ke semua pihak yangdan tarian. Tapi dia juga mulai bekerja dengan anak-anak miskin diJalan Rivington saat penyelesaian House4 di New York Lower East Side.Dia mengajar gadis-gadis senam latihan. Dia membawa anak ke Museumdan pertunjukan musik. Dia mencoba untuk mendapatkan orang tua yang tertarikpolitik untuk mendapatkan lebih baik sekolah dan jalan-jalan yang lebih bersih, lebih aman.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dia juga belajar untuk berbicara Perancis lancar, keterampilan dia dipoles dengan melakukan perjalanan
di Perancis, hidup untuk waktu dengan keluarga Perancis. Mademoiselle Souvestre
diatur baginya untuk memiliki gaun merah baru. Memakainya, setelah semua yang lama,
gaun yang dikenakan Nenek Balai telah memberinya, membuatnya merasa sangat bangga.
Eleanor tumbuh dewasa, dan sukacita kewanitaan muda mulai
mengubah kepribadiannya.
Pada tahun 1902, berusia hampir delapan belas tahun, dia kiri Allenswood, tidak kembali untuk
tahun keempat di sana. Nenek Balai bersikeras bahwa, sebaliknya, ia harus
diperkenalkan kepada masyarakat sebagai debutan-pergi ke tarian dan pesta dan mulai
mengambil tempatnya di dunia sosial dengan wanita muda kaya lainnya.
Jauh dari Allenswood, ketidakpastian tua Eleanor tentang penampilannya datang
kembali lagi. Dia melihat dirinya sebagai terlalu tinggi, terlalu tipis, terlalu polos. Dia khawatir
tentang buckteeth nya, yang dia pikir membuatnya tampak macam kuda. The
menggoda tua mulai lagi, terutama pada bagian putri Paman Ted,
"Princess" Alice Roosevelt, yang tampaknya mengambil kesenangan dalam membuat
Eleanor merasa tidak nyaman.
Eleanor, seperti biasa, melakukan apa yang diperintahkan. Dia pergi ke semua pihak
dan tarian. Tapi dia juga mulai bekerja dengan anak-anak miskin di
pemukiman House4 Rivington Street pada New York Lower East Side.
Dia mengajari anak-anak latihan senam. Dia mengambil anak-anak untuk museum
dan pertunjukan musik. Dia mencoba untuk mendapatkan orang tua tertarik
dalam politik untuk mendapatkan sekolah yang lebih baik dan lebih bersih, jalan-jalan yang lebih aman.