Thus, for subsonic flow in a conver

Thus, for subsonic flow in a converging nozzle, the velocity increases and the pressure
decreases as the cross-sectional area diminishes. The maximum obtainable fluid velocity is the
speed of sound, reached at the throat. A further increase in velocity and decrease in pressure
requires an increase in cross-sectional area, a diverging section. Because of this, a converging
subsonic nozzle can be used to deliver a constant flow rate into a region of variable pressure.
Suppose a compressible fluid enters a converging nozzle at pressure PI and discharges from
the nozzle into a chamber of variable pressure P2. As this discharge pressure decreases below
PI, the flow rate and velocity increase. Ultimately, the pressure ratio P2/PI reaches a critical
value at which the velocity in the throat is sonic. Further reduction in P2 has no effect on the
conditions in the nozzle. The flow remains constant, and the velocity in the throat is sonic,
regardless of the value of P2/P1, provided it is always less than the critical value. For steam,
the critical value of this ratio is about 0.55 at moderate temperatures and pressures.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jadi, untuk subsonik aliran nosel konvergen, meningkatkan kecepatan dan tekanan menurun sebagai penampang berkurang. Maksimum kecepatan fluida yang didapat adalah kecepatan suara, mencapai di tenggorokan. Peningkatan kecepatan dan penurunan tekanan yang lebih lanjut memerlukan peningkatan penampang, Bagian divergen. Karena ini, konvergen nozzle subsonik dapat digunakan untuk memberikan tingkat aliran konstan ke daerah tekanan variabel. Misalkan cairan dpt memasuki nozzle konvergen pada tekanan PI dan discharge dari nozzle ke dalam ruang variabel tekanan P2. Saat ini tekanan debit menurun di bawah PI, laju aliran dan kecepatan meningkat. Pada akhirnya, rasio tekanan P2 PI mencapai kritis nilai di mana kecepatan di tenggorokan sonik. Pengurangan lebih lanjut di P2 tidak berpengaruh kondisi di nozzle. Aliran tetap konstan, dan kecepatan di tenggorokan sonik, Terlepas dari nilai P2 P1, asalkan itu selalu kurang dari nilai kritis. Untuk Uap, nilai kritis rasio ini adalah tentang 0,55 pada suhu moderat dan tekanan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dengan demikian, untuk aliran subsonik dalam nosel konvergen, meningkat kecepatan dan tekanan
berkurang sebagai luas penampang berkurang. Kecepatan fluida maksimum yang dapat diperoleh adalah
kecepatan suara, dicapai pada tenggorokan. Sebuah peningkatan lebih lanjut dalam kecepatan dan penurunan tekanan
memerlukan peningkatan luas penampang, bagian divergen. Karena itu, yang konvergen
nosel subsonik dapat digunakan untuk memberikan laju aliran konstan ke daerah tekanan variabel.
Misalkan cairan kompresibel memasuki nozzle konvergen di PI tekanan dan pembuangan dari
nosel ke dalam ruang variabel tekanan P2. Sebagai tekanan debit ini menurun di bawah
PI, laju aliran dan meningkatkan kecepatan. Pada akhirnya, rasio tekanan P2 / PI mencapai kritis
nilai di mana kecepatan di tenggorokan adalah sonik. Pengurangan lebih lanjut di P2 tidak berpengaruh pada
kondisi nozzle. Aliran tetap konstan, dan kecepatan di tenggorokan adalah sonik,
terlepas dari nilai P2 / P1, asalkan selalu kurang dari nilai kritis. Untuk steam,
nilai kritis rasio ini adalah sekitar 0,55 pada suhu moderat dan tekanan.