In Ardjawinangoen Cheribon to have

In Ardjawinangoen Cheribon to have retired after the war KNIL Javanese soldiers again reported for duty. One died. One died. Of the remaining fifteen are eight in this picture, they are all sepanderi. From left: Daswan's fifty years with 22 years of service, Arpan was 51 years with 22 years of service, Sajim was 52 years with 22 years of service, Kadma is 51 with 24 years of service, Oomar was 53 years with 24 years of service, Talim was 54 with 24 years of service, Amat's 53 years with 23 years of service, Wagiwin was 50 years with 22 years of service. Together with 183 so 414 years of service. They all cross the mobilization 1914-1918. Medals with clasps for so many years of loyal service, and first and second and third prizes for various small arms fire.
{1946-1950}

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam Ardjawinangoen Cheribon untuk sudah pensiun setelah perang tentara KNIL Jawa lagi melaporkan diri untuk bertugas. Satu meninggal. Satu meninggal. Sisa lima belas adalah delapan dalam gambar ini, mereka adalah semua sepanderi. Dari kiri: Daswan's lima puluh tahun dengan 22 tahun pelayanan, Arpan berusia 51 tahun dengan 22 tahun pelayanan, Sajim berusia 52 tahun dengan 22 tahun pelayanan, Kadma adalah 51 dengan 24 tahun pelayanan, Oomar berusia 53 tahun dengan 24 tahun layanan, Talim adalah 54 dengan 24 tahun pelayanan, Amat's 53 tahun dengan 23 tahun Layanan, Wagiwin adalah 50 tahun dengan 22 tahun pelayanan. Dengan 183 sehingga tahun 414 layanan. Mereka semua salib mobilisasi 1914-1918. Medali dengan gesper untuk bertahun-tahun pelayanan yang setia, dan hadiah pertama dan kedua dan ketiga untuk berbagai senjata api.{1946-1950}