ABSTRAKJUDUL : IMPLEMENTASI PERATUR

ABSTRAK
JUDUL : IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011-2031 (STUDI KASUS PENATAAN RUANG KAWASAN SIMONGAN)
Penataan ruang merupakan proses perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang kawasan untuk mengendalikan pembangunan. Perencanaan tata ruang Kota Semarang sendiri diatur dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031. Implementasi peraturan daerah ini sulit untuk dilakukan, seperti yang terjadi di Kawasan Simongan, Kecamatan Semarang Barat. Kawasan Simongan disebutkan sebagai kawasan peruntukan permukiman, kawasan perdagangan dan jasa, bukan sebagai kawasan industri. Namun pada kenyataannya terdapat 12 perusahaan yang berada di kawasan tersebut. Terdapat penolakan dari pengusaha, pekerja pabrik dan masyarakat terhadap kebijakan ini, karena kebijakan membawa pengaruh dalam bidang social dan ekonomi. Langkah dari Pemerintah Kota Semarang agar pengusaha bersedia merelokasi pabriknya yaitu dengan tidak mengeluarkan izin usaha industri untuk industri di Kawasan Simongan. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan ini, yaitu sumber daya, strategi actor pelaksana, karakteristik lembaga dan penguasa, respon masyarakat dan kelompok sasaran serta kepatuhan kelompok sasaran.
Kata Kunci : Kebijakan, Implementasi, Penataan kawasan, Kawasan Simongan

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ABSTRACTTitle: IMPLEMENTATION of the REGIONAL CITY of SEMARANG number 14 in 2011 ABOUT the SPATIAL PLAN of the CITY of SEMARANG in 2011-2031 (CASE STUDY AREA SPATIAL SIMONGAN)Spatial spatial planning is the process of and utilization of space area to control development. Spatial planning Semarang itself arranged in Semarang City Area Regulations number 14 in 2011 about the Spatial Plan of the city of Semarang in 2011-2031. The implementation of local regulations is difficult to do, as happened in the area of Simongan, district West of Semarang. The area of Simongan is referred to as the area of allotment settlements, the area of trade and services, not as an industrial area. But in fact there are 12 companies that were in the area. There is a rejection of the businessmen, factory workers and the public against this policy, because policies carry influence in the social and economic fields. Steps away from the city of Semarang in order for entrepreneurs willing to relocate his factory that is by not issuing permits for industrial industry efforts in the area of Simongan. There are several factors that affect the implementation of this policy, namely, resources, strategies, implementing institutions characteristic of the actor and the ruler, the response of the community and the target group as well as compliance with the target group.Keywords: Setup, implementation, Policy area, the area of Simongan