Specifically, the Flemish children

Specifically, the Flemish children scored a lower GMQ (M = 76.67, SD = 13.46) of which the descriptive ratings according to TGMD-2 (Ulrich, 2000) indicated that these Flemish children were performing at a poor level for the 12 test items. By comparison, the GMQ of the TGMD-2 norm population (n = 1208) was higher and at an average level (M = 100, SD = 15). In addition, the authors reported a low significant age effect for the object control skills only (Simons et al., 2008). Furthermore, a significant poorer performance in the Flemish children was observed when their results were compared with the TGMD norm population (Simons et al., 2008).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Secara khusus, anak-anak Flemish mencetak GMQ lebih rendah (M = 76,67, SD = 13.46) yang peringkat deskriptif menurut TGMD-2 (Ulrich, 2000) menunjukkan bahwa anak-anak Flemish ini telah tampil di tingkat yang miskin untuk item tes 12. Dengan perbandingan, GMQ dari populasi norma TGMD-2 (n = 1208) lebih tinggi dan pada tingkat rata-rata (M = 100, SD = 15). Selain itu, para penulis melaporkan efek umur signifikan rendah untuk keterampilan pengendalian obyek hanya (Simons et al., 2008). Selain itu, miskin kinerja yang signifikan pada anak-anak Flemish diamati ketika hasil mereka dibandingkan dengan populasi norma TGMD (Simons et al., 2008).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Secara khusus, anak-anak Flemish mencetak GMQ rendah (M = 76,67, SD = 13,46) dimana penilaian deskriptif menurut TGMD-2 (Ulrich, 2000) menunjukkan bahwa anak-anak Flemish yang tampil di tingkat miskin untuk 12 item tes. Sebagai perbandingan, GMQ penduduk norma TGMD-2 (n = 1208) lebih tinggi dan pada tingkat rata-rata (M = 100, SD = 15). Selain itu, penulis melaporkan efek usia yang signifikan rendah untuk keterampilan kontrol objek saja (Simons et al., 2008). Selain itu, kinerja yang lebih miskin signifikan pada anak-anak Flemish diamati ketika hasilnya dibandingkan dengan norma populasi TGMD (Simons et al., 2008).