Argumennya adalah bahwa beberapa siswa, karena
ras, jenis kelamin, atau kelas sosial, memiliki kesempatan yang lebih baik untuk belajar di sekolah
karena mereka saat ini terstruktur daripada siswa yang berasal dari kelompok lain
atau yang memiliki karakteristik budaya yang berbeda. Pendidikan multikultural sebagai
proses menyiratkan bahwa itu bukanlah kegiatan satu-shot. Diharapkan bahwa menjadi
proses yang berkelanjutan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari program pendidikan,
bukan hanya program atau kegiatan yang dilakukan pada satu titik atau yang lain. Sebagai reformasi
gerakan, pihaknya menargetkan sekolah dan sistem pendidikan dengan maksud
mengubah mereka ke titik di mana kelas sosial, jenis kelamin, etnis, dan bahasa
tidak lagi menimbulkan penghalang untuk setiap anak dalam mencapai nya terbaik di
sekolah-sekolah. Ini panggilan untuk perubahan kurikuler serta perubahan ideologis.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
