Although young children seem to hav

Although young children seem to have a strong bias in favor of additive rules exceptions have been observed. Dixon and Tuccillo (2001) asked children and college students to predict what would happen when quantities of a substance were combined. Two of these questions were about familiar properties: weight and sweetness. The third question was about a fictitious property, the “ hemriness ” of the resulting matter, which could be liquids (drinks) or eatable solids. Would children be more likely to conceptualize the fictitious property as an extensive or an intensive one, after having answered the weight and sweetness questions? That is, would the hemriness of the two initial components be added or averaged? Although there was a clear developmental shift from adding to averaging in this study, the adding rule was not always used as the default. Even some of the youngest children tested, 10 year olds, were transferring principles from their averaging model, the appropriate one for sweetness, to make judgments about the fictitious property. These results suggest that the extensitivity bias discussed by J ä ger and Wilkening is not so strong that it cannot be overcome in middle school age, at least in some domains.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun anak-anak muda tampaknya memiliki bias yang kuat mendukung aturan aditif pengecualian telah diamati. Dixon dan Tuccillo anak ditanyakan (2001) dan mahasiswa untuk memprediksi apa yang akan terjadi ketika jumlah zat digabungkan. Dua pertanyaan ini adalah tentang properti akrab: berat dan manis. Pertanyaan ketiga adalah tentang sebuah properti fictitious, "hemriness" masalah dihasilkan, yang bisa dimakan padatan atau cairan (minuman). Anak-anak akan lebih cenderung konsep properti fictitious sebagai luas atau satu intensif, setelah mengalami menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berat dan manis? Yaitu hemriness dua komponen awal akan ditambahkan atau rata-rata? Meskipun ada pergeseran jelas perkembangan dari menambahkan untuk rata-rata dalam studi ini, menambahkan aturan tidak digunakan selalu sebagai default. Bahkan beberapa anak-anak termuda diuji, 10 tahun, yang mentransfer prinsip dari model mereka rata-rata, yang sesuai untuk manis, untuk membuat penilaian tentang properti fictitious. Hasil ini menunjukkan bahwa extensitivity bias dibahas oleh J ä ger dan Wilkening tidak begitu kuat bahwa itu tidak dapat diatasi dalam usia sekolah menengah, setidaknya dalam beberapa domain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun anak-anak tampaknya memiliki kecenderungan yang sangat menguntungkan aditif aturan pengecualian telah diamati. Dixon dan Tuccillo (2001) meminta anak-anak dan mahasiswa untuk memprediksi apa yang akan terjadi ketika jumlah zat digabungkan. Dua pertanyaan ini adalah tentang sifat familiar: berat dan manis. Pertanyaan ketiga adalah tentang properti fiktif fi, yang "hemriness" materi yang dihasilkan, yang bisa menjadi cairan (minuman) atau padatan dimakan. Apakah anak-anak lebih cenderung untuk konsep properti fiktif fi sebagai luas atau yang intensif, setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan berat dan manis? Artinya, apakah hemriness dari dua komponen awal ditambahkan atau rata-rata? Meskipun ada pergeseran perkembangan yang jelas dari menambah rata-rata dalam penelitian ini, aturan menambahkan tidak selalu digunakan sebagai default. Bahkan beberapa dari anak-anak bungsu diuji, usia 10 tahun, yang mentransfer prinsip dari model yang rata-rata mereka, yang sesuai untuk rasa manis, untuk membuat penilaian tentang properti fiktif fi. Hasil ini menunjukkan bahwa bias extensitivity dibahas oleh J ä ger dan Wilkening tidak begitu kuat sehingga tidak bisa diatasi dalam usia sekolah menengah, setidaknya dalam beberapa domain.