1,3 STATISTIK VERSUS deterministik HUBUNGAN
Dari contoh-contoh di Bagian 1.2, pembaca akan melihat bahwa dalam regresi
analisis kita prihatin dengan apa yang dikenal sebagai statistik, tidak
fungsional atau deterministik, ketergantungan antar variabel, seperti yang dari
fisika klasik. Dalam hubungan statistik antara variabel kita pada dasarnya
berurusan dengan acak atau stochastic4 variabel, yaitu, variabel yang memiliki probabilitas
distribusi. Ketergantungan fungsional atau deterministik, di
sisi lain, kami juga menangani variabel, tetapi variabel ini tidak acak
atau stokastik.
Ketergantungan hasil panen pada suhu, curah hujan, sinar matahari, dan
pupuk, misalnya, statistik di alam dalam arti bahwa penjelasan
variabel, meskipun tentu penting, akan tidak memungkinkan agronomi yang
memprediksi hasil panen justru karena kesalahan yang terlibat dalam mengukur ini
variabel serta sejumlah faktor lain (variabel) yang secara kolektif mempengaruhi
hasil tapi mungkin sulit untuk mengidentifikasi individual. Dengan demikian, ada pasti
ada beberapa variabilitas "intrinsik" atau acak dalam tanaman tergantung-variabel
hasil yang tidak dapat sepenuhnya menjelaskan tidak peduli berapa banyak variabel penjelas
kami pertimbangkan.
Dalam fenomena deterministik, di sisi lain, kita berurusan dengan hubungan
dari Jenis, katakanlah, dipamerkan oleh hukum gravitasi Newton, yang menyatakan: setiap
partikel di alam semesta menarik setiap partikel lain dengan kekuatan berbanding lurus
dengan produk dari massa mereka dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara mereka. Secara simbolis, F = k (m1m2 / r 2), di mana
F = gaya, m1 dan m2 adalah massa dari dua partikel, r = jarak, dan
k = konstanta proporsionalitas. Contoh lain adalah hukum Ohm, yang menyatakan:
Untuk konduktor logam pada rentang terbatas suhu saat C adalah
sebanding dengan tegangan V; yaitu, C = (1
k) V di mana 1
k adalah konstan
proporsionalitas. Contoh lain dari hubungan deterministik seperti
hukum Boyle gas, hukum Kirchhoff listrik, dan hukum gerak Newton.
Dalam teks ini kita tidak peduli dengan hubungan deterministik tersebut.
Tentu saja, jika ada kesalahan pengukuran, katakanlah, di k dari hukum Newton
gravitasi, hubungan dinyatakan deterministik menjadi hubungan statistik.
dalam situasi ini, kekuatan dapat diprediksi hanya sekitar dari
nilai yang diberikan dari k (dan m1, m2, dan r), yang mengandung kesalahan. Variabel
F dalam kasus ini menjadi variabel acak.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
