The trend for inpatient care in pub

The trend for inpatient care in public hospitals/ community health centers than other facilities for the population quintiles I and II covered by the program BPJS PBI amounting to 2,505 times the population that does not covered by any insurance. This trend is found to be greater than during Jamkesmas period. By the time BPJS Health is implemented, the tendency to use private hospitals compared to other facilities for elderly inpatient care reached 5.291 times the children and 2,451 times productive population. This tendency is higher in the first year of BPJS implementation compare to the ongoing JAMKESMAS.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tren untuk rawat inap di rumah sakit umum / komunitas Puskesmas daripada fasilitas lainnya untuk populasi quintiles I dan II yang dicakup oleh program BPJS PBI sebesar 2.505 kali penduduk yang tidak tercakup oleh asuransi apapun. Tren ini ditemukan untuk menjadi lebih besar daripada periode Jamkesmas. Pada saat BPJS kesehatan dilaksanakan, kecenderungan untuk menggunakan rumah sakit swasta yang dibandingkan dengan fasilitas lainnya untuk rawat inap tua mencapai 5.291 kali anak-anak dan 2,451 kali populasi produktif. Kecenderungan ini lebih tinggi di tahun pertama BPJS implementasi dibandingkan JAMKESMAS berkelanjutan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kecenderungan untuk rawat inap di rumah sakit umum / puskesmas dari fasilitas lain bagi penduduk kuintil I dan II tercakup dalam program BPJS PBI sebesar 2.505 kali populasi yang tidak diasuransikan apapun. Tren ini ditemukan lebih besar dari pada periode Jamkesmas. Pada saat BPJS Kesehatan diimplementasikan, kecenderungan untuk menggunakan rumah sakit swasta dibandingkan dengan fasilitas lain untuk rawat inap lansia mencapai 5,291 kali anak-anak dan 2.451 kali penduduk produktif. Kecenderungan ini lebih tinggi pada tahun pertama pelaksanaan BPJS dibandingkan dengan Jamkesmas yang sedang berlangsung.