“This is delicious!” Aria closed he

“This is delicious!” Aria closed her eyes, devouring the steak. It was satisfying to watch her enjoy something I created. “I don’t know why people haven’t been putting curry on their steaks since the beginning of time.”

“I think we can use this moment to firmly establish the fact that I am a genius.” I smiled.

She giggled. “You’re running a multi-billion dollar corporation at such a young age, and running it so well at that, and of all things, a steak recipe is what makes you declare you’re genius?”

“Priorities.” I shrugged. “And I am not all that. I was handed everything, I didn’t earn it really. Born with a silver spoon and all.”

“But you had the skills to handle what was given to you. Oh god, Zayden, is this modesty? You are capable of such a thing?” She made an expression of complete shock.

“Very funny. In any case, you will be way ahead of me by the time you’re my age. You are really bright, Aria. I don’t know if anyone has ever told you this.”

“Nope, never heard it before.” She winked.

“Have you thought about what you want to do after you finish college?” I found myself asking.

She shrugged. “I am studying to be a loan officer so that is what I plan on doing I guess.”

“Would you want to come work for me instead?”

“Newsflash, I already do,” she chuckled.

“No, not something trivial like that.” I waved my hand dismissively, but upon seeing the change in her expression, I added, “I mean… not like there is anything wrong with working as a teller while you are getting your degree. Again, it’s more than I did when I was your age. But I am thinking more like finding a suitable long-term position for you in my bank.”

“There is a lot of time left between now and in the long-term,” she said slowly, as though weighing every single word before speaking it out loud. “You may not even want to, you know.” She shrugged.

“I don’t know. What are you talking about?”

“I am assuming that when this contract is over, you would like to move on to newer and hotter women for more exciting adventures.”

It took a lot to spit those words out.

“That’s a big assumption. Do you really think this is all,” I gestured around the balcony décor, “just about the contract?”

“What is it, then?” she challenged.

“That is for us to figure out as we go along,” I said looking away from her. Not once had I actually thought beyond the contract; I assumed that Aria was just going to be around forever. Now that the thought crossed my mind, I felt a weird sort of a gloom and didn’t want to dwell on it too much.

“Speaking of the contract, since we are finally on the subject, what is going on with that?”

“That is for us to figure out as we go along too.” I smirked and had to duck because she tossed a grape towards me in mock-anger. “Come on, let’s go inside, it is starting to get chilly,” I said to change the subject. Plus my restraint wasn’t going to last very much longer, and unless Aria was okay with my neighbors potentially seeing me rip her clothes off, which I highly doubted, we had to at least make it indoors soon enough.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Ini lezat!" Aria ditutup matanya, melahap steak. Itu adalah memuaskan untuk mengawasi menikmati sesuatu yang saya buat. "Aku tidak tahu mengapa orang belum memasang kari steak mereka sejak awal waktu.""Saya pikir kita dapat menggunakan saat ini membangun dengan tegas fakta bahwa saya adalah seorang jenius." Aku tersenyum.Dia terkikik. "Anda menjalankan sebuah perusahaan multi-miliar dolar di usia yang masih muda, dan berjalan dengan baik pada saat itu, dan segala sesuatu, resep steak adalah apa yang membuat Anda menyatakan Anda sedang jenius?""Prioritas." Aku mengangkat bahu. "Dan aku tidak semua yang. Aku menyerahkan segala sesuatu, aku tidak mendapatkan benar-benar. Dilahirkan dengan sendok perak dan semua.""Tetapi Anda memiliki kemampuan untuk menangani apa yang diberikan kepada Anda. Oh Tuhan, Zayden, Apakah kesopanan ini? Anda mampu hal semacam itu?" Dia membuat ekspresi mengejutkan."Sangat lucu. Dalam setiap kasus, Anda akan jauh di depan saya pada saat kau usia saya. Anda benar-benar cerah, Aria. Saya tidak tahu jika siapa pun pernah memberitahu Anda ini.""Tidak, tidak pernah mendengar itu sebelumnya." Dia mengedipkan mata."Apakah Anda berpikir tentang apa yang ingin Anda lakukan setelah Anda menyelesaikan kuliah?" Aku mendapati diriku bertanya.Dia mengangkat bahu. "Saya belajar untuk menjadi seorang petugas pinjaman sehingga adalah apa yang saya berencana melakukan kurasa.""Apakah Anda ingin datang bekerja untuk saya Sebaliknya?""Newsflash, saya sudah lakukan," Ia terkekeh."Tidak, bukan sesuatu yang sepele seperti itu." Aku melambaikan tangan saya dismissively, tapi setelah melihat perubahan ekspresinya, saya menambahkan, "Maksudku... tidak seperti ada sesuatu yang salah dengan bekerja sebagai seorang kasir ketika Anda mendapatkan gelar Anda. Sekali lagi, itu adalah lebih daripada aku lakukan ketika aku masih usia Anda. "Tapi aku berpikir lebih seperti mencari posisi jangka panjang cocok untuk Anda di bank saya.""Ada banyak waktu tersisa antara sekarang dan dalam jangka panjang," katanya perlahan-lahan, seolah-olah berat setiap satu kata sebelum berbicara keras-keras. "Anda mungkin tidak bahkan ingin, Anda tahu." Dia mengangkat bahu."Saya tidak tahu. Apa yang Anda berbicara tentang?""Aku berasumsi bahwa ketika kontrak ini berakhir, Anda ingin melanjutkan untuk wanita yang baru dan lebih panas untuk petualangan yang lebih menarik."Butuh waktu banyak untuk meludahkan kata-kata."Itu adalah asumsi yang besar. Apakah Anda benar-benar berpikir itu semuanya,"Aku memberi isyarat di sekitar balkon dekorasi,"hanya tentang kontrak?""Apa itu, kemudian?" Dia menantang."Itu adalah bagi kita untuk mencari tahu ketika kita pergi bersama-sama," kataku melihat menjauhinya. Tidak pernah saya benar-benar berpikir melampaui kontrak; Saya berasumsi bahwa Aria hanya akan menjadi sekitar selamanya. Sekarang bahwa pemikiran terlintas dalam pikiran saya, saya merasakan semacam aneh kesuraman dan tidak mau memikirkan hal itu terlalu banyak."Berbicara tentang kontrak, karena kita akhirnya pada subjek, apa yang terjadi dengan itu?""Itu adalah bagi kita untuk mencari tahu ketika kami pergi juga." Aku smirked dan harus bebek karena ia melemparkan anggur ke arah saya dalam mock-kemarahan. "Ayo, mari kita ke dalam, itu mulai mendapatkan dingin," Kataku untuk mengubah subjek. Plus pengendalian saya tidak akan terakhir sangat lagi, dan kecuali Aria Oke dengan tetangga saya berpotensi melihat saya merobek pakaiannya, yang saya sangat meragukan, kami harus setidaknya membuatnya dalam ruangan cukup cepat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Ini lezat!" Aria menutup matanya, melahap steak. Itu memuaskan untuk menonton dia menikmati sesuatu yang aku buat. "Saya tidak tahu mengapa orang belum menempatkan kari pada steak mereka sejak awal waktu." "Saya pikir kita bisa menggunakan momen ini untuk tegas menetapkan fakta bahwa saya seorang jenius." Aku tersenyum. Dia terkikik. "Anda menjalankan multi-miliar dolar korporasi di usia muda, dan menjalankannya dengan baik pada saat itu, dan segala sesuatu, resep steak yang membuat Anda menyatakan kau jenius?" "Prioritas." Aku mengangkat bahu . "Dan saya tidak semua yang. Aku menyerahkan segalanya, saya tidak mendapatkan itu benar-benar. Lahir dengan sendok perak dan semua. " " Tapi Anda memiliki keterampilan untuk menangani apa yang diberikan kepada Anda. Oh Tuhan, Zayden, adalah kerendahan ini? Anda mampu hal seperti itu? "Dia membuat ekspresi kaget lengkap. " Sangat lucu. Dalam hal apapun, Anda akan jalan di depan saya pada saat Anda usia saya. Anda benar-benar cerah, Aria. Saya tidak tahu apakah ada yang pernah mengatakan kepada Anda ini. " " Tidak, tidak pernah mendengar itu sebelumnya. "Dia mengedipkan mata. " Apakah Anda berpikir tentang apa yang ingin Anda lakukan setelah Anda menyelesaikan kuliah? "Saya menemukan diri saya bertanya. Dia mengangkat bahu. "Saya belajar untuk menjadi petugas pinjaman sehingga adalah apa yang saya berencana untuk melakukan kurasa." "Apakah Anda ingin bekerja untukku bukan?" "Newsflash, saya sudah lakukan," dia tertawa. "Tidak, bukan sesuatu yang sepele seperti itu. "aku melambaikan tanganku acuh, tapi setelah melihat perubahan ekspresinya, aku menambahkan," Maksudku ... tidak seperti ada sesuatu yang salah dengan bekerja sebagai teller sementara Anda mendapatkan gelar Anda. Sekali lagi, itu lebih dari yang saya lakukan ketika saya masih usia Anda. Tapi saya berpikir lebih seperti menemukan posisi jangka panjang yang cocok untuk Anda di bank saya. " " Ada banyak waktu yang tersisa antara sekarang dan di jangka panjang, "katanya pelan, seolah-olah berat setiap kata sebelum berbicara keras-keras. "Anda mungkin tidak ingin, kau tahu." Dia mengangkat bahu. "Aku tidak tahu. Apa yang Anda bicarakan? " " Saya mengasumsikan bahwa ketika kontrak ini berakhir, Anda ingin beralih ke perempuan yang lebih baru dan lebih panas untuk petualangan yang lebih seru. " Butuh banyak untuk meludah kata-kata keluar. " Itu asumsi besar . Apakah Anda benar-benar berpikir ini semua, "aku menunjuk sekitar balkon dekorasi," hanya tentang kontrak? " " Ada apa, kemudian? "Tantangnya. " Itu bagi kita untuk mencari tahu seperti yang kita pergi bersama, "kataku mencari darinya. Tidak pernah memiliki aku benar-benar berpikir di luar kontrak; Saya berasumsi bahwa Aria hanya akan ada selamanya. Sekarang pikiran terlintas dalam pikiran saya, saya merasa semacam aneh kesuraman dan tidak ingin memikirkan hal itu terlalu banyak. "Berbicara tentang kontrak, karena kita akhirnya pada subjek, apa yang terjadi dengan itu?" "Itu bagi kita untuk mencari tahu seperti yang kita pergi bersama juga." aku menyeringai dan harus bebek karena dia melemparkan buah anggur ke arah saya di mock-marah. "Ayo, mari masuk ke dalam, itu mulai mendapatkan dingin," kataku mengalihkan pembicaraan. Ditambah menahan diri saya tidak akan bertahan lebih lama lagi, dan kecuali Aria baik-baik saja dengan tetangga saya yang berpotensi melihat saya merobek bajunya, yang saya sangat meragukan, kita harus setidaknya membuat ruangan segera.