but also letters (Davies 1967, 117)

but also letters (Davies 1967, 117). Although special
auxilary units of camel riders (dromedarii) existed, camels
were more often included in other, not specially
formed, units (Dobrewa 1991; Toynbee 1996, 137–140).
Given that legions from Moesia were engaged in the
eastern Roman provinces, there is a possiblity that some
camels arrived in the Balkan provinces together with
them. Meat and secondary products of camels, such as
milk and wool, were also exploited, as is evidenced by
the butchery marks on the camel bones from Viminacium
(Vukovi}, Bla`i} u {tampi). Although the participation
of camels in Roman games is reported in historical sources
(Dio 1914, LX, 7, 3; Suetonius 1914, Nero II, I;
Toynbee 1996, 139), the camel from the amphitheatre
cannot be related to these spectacles, as it originates from
the layer that covered the object. Since other camel bones
found within the amphitheatre also date back to the period
when the amphitheatre has already lost its function,
it is not possbile to presume that camels participated in
public shows in the Viminacium amphitheatre.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

tetapi juga Surat (Davies 1967, 117). Meskipun khususauxilary unit penunggang unta (dromedarii) ada, untalebih sering termasuk dalam lain, tidak khususdibentuk, unit (Dobrewa 1991; Toynbee 1996, 137-140).Mengingat bahwa legiun dari Moesia terlibat dalamProvinsi Romawi Timur, ada possiblity bahwa beberapaunta tiba di Provinsi Balkan bersamamereka. Daging dan produk sekunder unta, sepertisusu dan wol, juga dieksploitasi, seperti yang dibuktikan olehtanda penyembelihan pada tulang unta dari Viminacium(Vukovi}, Bla'i} u {tampi). Meskipun partisipasiunta dalam permainan Romawi dilaporkan dalam sumber sejarah(Dio 1914, LX, 7, 3; Suetonius 1914, Nero II, saya;Toynbee 1996, 139), unta dari amfiteatertidak berhubungan dengan kacamata ini, sebagai tersebut berasal darilapisan yang menutupi objek. Sejak tulang unta lainnyaditemukan dalam amfiteater juga tanggal kembali ke periodeKapan amfiteater telah kehilangan fungsi,Ianya tidak maksiat menganggap bahwa unta berpartisipasi dalampertunjukan umum di amfiteater Viminacium.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

tetapi juga huruf (Davies 1967, 117). Meskipun khusus
unit auxilary pengendara unta (dromedarii) ada, unta
lebih sering termasuk dalam lainnya, tidak khusus
dibentuk, unit (Dobrewa 1991; Toynbee 1996, 137-140).
Mengingat bahwa legiun dari Moesia terlibat dalam
provinsi Romawi Timur, ada possiblity bahwa beberapa
unta tiba di provinsi Balkan bersama-sama dengan
mereka. Daging dan sekunder produk unta, seperti
susu dan wol, juga dimanfaatkan, seperti yang dibuktikan oleh
tanda penjagalan pada tulang unta dari Viminacium
(Vukovi}, Bla`i} u {Tampi). Meskipun partisipasi
dari unta dalam permainan Roman dilaporkan dalam sumber-sumber sejarah
(Dio 1914, LX, 7, 3, Suetonius 1914, Nero II, I;
Toynbee 1996, 139), unta dari ampiteater
tidak dapat berhubungan dengan kacamata ini, sebagai itu berasal dari
lapisan yang menutupi objek. Sejak tulang unta lainnya
ditemukan dalam ampiteater juga tanggal kembali ke periode
ketika ampiteater telah kehilangan fungsinya,
tidak possbile untuk menganggap bahwa unta berpartisipasi dalam
acara publik di amphitheater Viminacium.