Taeyeon and Tiffany’s eyes widened

Taeyeon and Tiffany’s eyes widened while Sunny laughed loudly. “Your friend is funny, Taengoo,” she kissed Taeyeon’s cheek and patted it, “I’ll see you later. Goodnight Tiffany-ssi, Jessica-ssi,” she bowed at the two and left.

Tiffany eyes narrowed. “Jealous yet?” she turned her head to see Jessica looking at her. She shook her head too quickly in response.

Jessica raised an eyebrow, obviously not believing the girl, then smirked. “Alright then. I guess I’ll go now. Goodnight, Miyoung-ah,” she hugged the girl and walked towards the door where Taeyeon was still standing. “Night, Taengoo~” she said before giving the girl a kiss on the cheek, too.

Taeyeon’s eyes were as wide as tennis balls and her face reddened. Tiffany, on the other hand, gasped loudly. Jessica laughed at Tiffany’s expression and gave her a wink before walking out the door.

Taeyeon blinked a couple of times before closing the door. “Wow,” she said dorkily and chuckled.

“Enjoying yourself?” Tiffany said with a blank expression.

Taeyeon laughed. “Just surprised. Have you eaten dinner yet?”

Tiffany shook her head. “Nope.”

“Want to prepare something now?”

“Are you hungry?”

“Not really. Sunny and I ate before going home. I’m sorry if I didn’t buy anything for you.”

Tiffany smiled. “It’s fine. You don’t have to buy anything, anyway. And I’m really not hungry. Are you tired?”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Taeyeon dan Tiffany's mata melebar sementara Sunny tertawa keras. "Teman Anda adalah lucu, Taengoo," Dia mencium pipi Taeyeon's dan menepuk itu, "Aku akan melihat Anda kemudian. Goodnight Tiffany-ssi, Jessica-ssi,"dia membungkuk di kedua dan meninggalkan. Tiffany mata menyipit. "Belum cemburu?" ia menoleh kepala untuk melihat Jessica menatapnya. Ia menggelengkan kepalanya terlalu cepat di respon. Jessica mengangkat alis, jelas tidak percaya gadis, kemudian smirked. "Baiklah kemudian. Kurasa aku akan pergi sekarang. Goodnight, Miyoung-ah,"dia memeluk gadis dan berjalan kearah pintu mana Taeyeon masih berdiri. "Malam, Taengoo ~" katanya sebelum memberikan gadis ciuman di pipi, terlalu. Taeyeon dari mata adalah selebar bola tenis dan wajahnya memerah. Tiffany, di sisi lain, terkesiap keras. Jessica tertawa di Tiffany's ekspresi dan memberinya mengedipkan mata sebelum berjalan keluar pintu. Taeyeon berkedip beberapa kali sebelum menutup pintu. "Wow," Dia berkata dorkily dan tertawa. "Menikmati diri Anda sendiri?" Tiffany mengatakan dengan ekspresi yang kosong. Taeyeon tertawa. "Hanya terkejut. Apakah Anda makan makan malam lagi?" Tiffany menggelengkan kepalanya. "Tidak." "Ingin mempersiapkan sesuatu sekarang?" "Apakah Anda lapar?" "Tidak benar-benar. Sunny dan saya makan sebelum pulang. Saya minta maaf jika saya tidak membeli apa-apa untuk Anda." Tiffany tersenyum. "Hal ini baik-baik saja. Anda tidak perlu membeli apa-apa, toh. Dan aku benar-benar tidak lapar. Apakah Anda lelah?"

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Taeyeon dan Tiffany mata melebar sementara Cerah tertawa keras. "Temanmu lucu, Taengoo," dia mencium pipi Taeyeon dan menepuk itu, "Saya akan lihat nanti. Selamat malam Tiffany-ssi, Jessica-ssi, "dia membungkuk di dua dan kiri. Mata Tiffany menyempit. "Cemburu belum?" Dia menoleh untuk melihat Jessica menatapnya. Dia menggeleng terlalu cepat dalam menanggapi. Jessica mengangkat alis, jelas tidak percaya gadis itu, kemudian menyeringai. "Baik-baik saja maka. Saya kira saya akan pergi sekarang. Selamat malam, Miyoung-ah, "dia memeluk gadis itu dan berjalan menuju pintu di mana Taeyeon masih berdiri. "Malam, Taengoo ~" katanya sebelum memberikan gadis ciuman di pipi, juga. Mata Taeyeon yang selebar bola tenis dan wajahnya memerah. Tiffany, di sisi lain, tersentak keras. Jessica tertawa melihat ekspresi Tiffany dan memberinya mengedipkan mata sebelum berjalan keluar pintu. Taeyeon berkedip beberapa kali sebelum menutup pintu. "Wow," katanya dorkily dan tertawa. "Menikmati sendiri?" Tiffany berkata dengan ekspresi kosong. Taeyeon tertawa. "Hanya terkejut. Apakah Anda makan malam belum? "Tiffany menggeleng. "Tidak." "Ingin mempersiapkan sesuatu sekarang?" "Apakah kau lapar?" "Tidak juga. Cerah dan aku makan sebelum pulang. Maaf jika saya tidak membeli apa-apa untuk Anda. "Tiffany tersenyum. "Tidak apa-apa. Anda tidak perlu membeli apa-apa, toh. Dan aku benar-benar tidak lapar. Apa kau lelah?"