Tiwah is a typical ceremony of Daya

Tiwah is a typical ceremony of Dayak tribe in Central Kalimantan. The ceremony is also known as the biggest sacred ceremony. It is intended to deliver the soul or spirit of a dead man or also known as Salumpuk Liau toward heaven as his final testing place (Lewu Liau). It is also to discharge misfortunes for the family left behind and to until the status of window or widower of the wife or husband. According to Kaharingan, a traditional belief of Dayak tribe, the spirit of the deceased will remain on earth and will not get in heaven (Lewu Luau) without going through Tiwah Ceremony.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

TIWAH merupakan upacara khas suku Dayak di Kalimantan Tengah. Upacara ini juga dikenal sebagai upacara Suci terbesar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jiwa atau Roh orang mati atau juga dikenal sebagai Salumpuk Liau menuju surga sebagai tempat pengujian akhirnya (Lewu Liau). Hal ini juga untuk melaksanakan kemalangan bagi keluarga yang ditinggalkan di belakang dan untuk sampai status jendela atau duda dari suami atau istri. Menurut Kaharingan, kepercayaan tradisional suku Dayak, Roh yang meninggal akan tinggal di bumi dan tidak akan mendapatkan di surga (Lewu Luau) tanpa melalui upacara Tiwah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tiwah adalah upacara khas suku Dayak di Kalimantan Tengah. Upacara ini juga dikenal sebagai upacara sakral terbesar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jiwa atau roh orang mati atau juga dikenal sebagai Salumpuk Liau ke langit sebagai pengujian tempat terakhirnya (Lewu Liau). Hal ini juga untuk melepaskan kemalangan bagi keluarga yang ditinggalkan dan sampai status jendela atau duda dari istri atau suami. Menurut Kaharingan, kepercayaan tradisional suku Dayak, semangat almarhum akan tetap di bumi dan tidak akan mendapatkan di surga (Lewu Luau) tanpa melalui Tiwah Upacara.