Moreover, you have to be careful to

Moreover, you have to be careful to align your document with other documents – the issues you are defining may be already partially defined in another document. In such case, it may not be necessary to write a new document, maybe only expand the existing one.
If you are writing a new document about an issue that is already mentioned in another document, be sure to avoid redundancy – to describe the same issue in both documents. Later it would become a nightmare to maintain those documents; it’s much better that one document makes a reference to another, without repeating the same stuff.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Selain itu, Anda harus berhati-hati untuk menyelaraskan dokumen Anda bersama dengan dokumen lain-isu-isu yang Anda menentukan sudah sebagian dapat didefinisikan dalam dokumen lainnya. Dalam hal demikian, mungkin tidak perlu menulis dokumen baru, mungkin hanya memperluas yang sudah ada.Jika Anda menulis dokumen baru tentang suatu masalah yang sudah disebutkan dalam dokumen lainnya, pastikan untuk menghindari redundansi – untuk menggambarkan masalah yang sama di kedua dokumen. Kemudian itu akan menjadi mimpi buruk untuk mempertahankan dokumen-dokumen tersebut; telah jauh lebih baik bahwa salah satu dokumen membuat referensi ke yang lain, tanpa mengulangi hal yang sama.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Selain itu, Anda harus berhati-hati untuk menyesuaikan dokumen Anda dengan dokumen lainnya - masalah Anda mendefinisikan mungkin sebagian sudah didefinisikan dalam dokumen lain. . Dalam kasus seperti itu, mungkin tidak perlu untuk menulis dokumen baru, mungkin hanya memperluas yang sudah ada
Jika Anda menulis dokumen baru tentang masalah yang sudah disebutkan dalam dokumen lain, pastikan untuk menghindari redundansi - untuk menggambarkan sama masalah di kedua dokumen. Kemudian hal itu akan menjadi mimpi buruk untuk mempertahankan dokumen-dokumen; itu jauh lebih baik bahwa salah satu dokumen membuat referensi ke yang lain, tanpa mengulangi hal yang sama.