Classification and origin of divers

Classification and origin of diversity in the genus Musa
The genus Musa is divided into four sections, the members of which include both seeded and non-seeded
(parthenocarpic) types. Two of the sections contain species with a chromosome number of 2n = 20
(Callimusa and Australimusa) while the species in the other two sections (Eumusa and Rhodochlamys)
have a basic chromosome number of 11 (2n = 22). In addition, there are three species for which the
relevant section has yet to be determined: M. ingens (2n = 14), M. lasiocarpa (2n = ?) and M. boman (2n
= ?) (Horry et al. 1997).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Klasifikasi dan asal-usul keragaman dalam genus MusaGenus Musa ini dibagi menjadi empat bagian, anggota yang mencakup baik buang bijinya dan bebas-unggulanjenis (parthenocarpic). Dua bagian mengandung spesies dengan sejumlah kromosom 2n = 20(Callimusa dan Australimusa) sementara spesies di dua bagian lain (Eumusa dan Rhodochlamys)memiliki sejumlah dasar kromosom 11 (2n = 22). Selain itu, terdapat tiga spesies yangBagian yang relevan belum ditentukan: M. ingens (2n = 14), M. lasiocarpa (2n =?) dan M. boman (2n= ?) (Horry et al., 1997).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Klasifikasi dan asal keanekaragaman dalam genus Musa
Genus Musa dibagi menjadi empat bagian, yang anggotanya mencakup unggulan dan non-unggulan
(parthenocarpic) jenis. Dua dari bagian berisi spesies dengan jumlah kromosom 2n = 20
(Callimusa dan Australimusa) sedangkan spesies dalam dua bagian lainnya (Eumusa dan Rhodochlamys)
memiliki jumlah kromosom dasar 11 (2n = 22). Selain itu, ada tiga spesies dimana
bagian yang relevan belum ditentukan: M. ingens (2n = 14), M. lasiocarpa (? 2n =) dan M. Boman (2n
.? =) (Horry et al 1997 ).