8. Discussion and Conclusion This r

8. Discussion and Conclusion
This research is conducted to discover the relationship between corporate social responsibilities disclosure with the corporate governance characteristics. This study found the 10 % level of significance relationship between CSR with audit committee. The research also shows a significant negative relationship between CSR with managerial ownership. Meanwhile the other three independent variables which are board size, board independence, and ownership concentration are failed to reject null hypothesis at 10% level of significance.
The most significant variables that influence the level of CSR disclosure is the audit committee. It implies that, the higher the number of non-executive directors that sit on the audit committee board, the higher the possibilities of CSR disclosure. According to Wright (1996), the structure of the audit committee is strongly related to financial reporting quality.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

8. diskusi dan kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menemukan hubungan antara tanggung jawab sosial pengungkapan dengan karakteristik tata kelola perusahaan. Studi ini menemukan makna 10% tingkat hubungan antara CSR dengan Komite audit. Penelitian juga menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara CSR dengan kepemilikan manajerial. Sementara lain tiga variabel independen yang ukuran Dewan, Dewan kemerdekaan, dan kepemilikan konsentrasi gagal untuk menolak null hipotesis di 10% tingkat makna. Variabel yang paling signifikan yang mempengaruhi tingkat CSR pengungkapan adalah komite audit. Ini menyiratkan bahwa, semakin tinggi jumlah Direktur non-eksekutif yang duduk di Dewan Komite audit, semakin tinggi kemungkinan CSR pengungkapan. Menurut Wright (1996), struktur dari komite audit adalah sangat terkait dengan kualitas pelaporan keuangan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

8. Diskusi dan Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan karakteristik tata kelola perusahaan. Studi ini menemukan tingkat 10% dari hubungan signifikan antara CSR dengan komite audit. Penelitian ini juga menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara CSR dengan kepemilikan manajerial. Sementara itu tiga variabel independen lain yang papan ukuran, papan kemerdekaan, dan konsentrasi kepemilikan gagal untuk menolak hipotesis nol pada tingkat 10% signifikansi.
Variabel yang paling signifikan yang mempengaruhi tingkat pengungkapan CSR komite audit. Ini menyiratkan bahwa, semakin tinggi jumlah direktur non-eksekutif yang duduk di dewan komite audit, semakin tinggi kemungkinan pengungkapan CSR. Menurut Wright (1996), struktur komite audit sangat berkaitan dengan kualitas pelaporan keuangan.