Culture shock is precipitated by th

Culture shock is precipitated by the anxiety that re-
sults from losing all our familiar signs and symbols
of social intercourse. These signs or cues include the
thousand and one ways in which we orient ourselves
to the situations of daily life: when to shake hands
and what to say when we meet people, when and
how to give tips, how to give orders to servants, how
to make purchases, when to accept and when to
refuse invitations, when to take statements seriously
and when not. Now these cues which may be words,
gestures, facial expressions, customs, or norms are
acquired by all of us in the course of growing up and
are as much a part of our culture as the language we
speak or the beliefs we accept. All of us depend for
our peace of mind and our efficiency on hundreds of
these cues, most of which we do not carry on the
level of conscious awareness.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Culture shock diendapkan oleh kecemasan yang ulang
Hasil pengujian dari kehilangan semua tanda akrab dan simbol
hubungan sosial. Tanda-tanda ini atau isyarat meliputi
seribu satu cara di mana kita mengarahkan diri kita
dengan situasi kehidupan sehari-hari: ketika berjabat tangan
dan apa yang harus dikatakan ketika kita bertemu orang-orang, kapan dan
bagaimana untuk memberikan tips, bagaimana memberikan perintah kepada hamba-hamba, bagaimana
untuk melakukan pembelian, saat menerima dan kapan harus
menolak undangan, kapan harus mengambil pernyataan serius
dan kapan tidak. Sekarang isyarat ini yang mungkin kata-kata,
gerak tubuh, ekspresi wajah, kebiasaan, atau norma-norma yang
diperoleh oleh kita semua dalam perjalanan tumbuh dan
yang menjadi bagian dari budaya kita sebagai bahasa kita
berbicara atau keyakinan kita menerima. Semua dari kita bergantung untuk
ketenangan pikiran kita dan efisiensi pada ratusan
isyarat ini, sebagian besar yang kita tidak membawa pada
tingkat kesadaran.