On his first day at MP,Alif is capt

On his first day at MP,Alif is captivated by the poweful phrase man jadda wajada. He who gives his all will surely succeed. United by punishment, he quickly becomes friends with five boys from across the archipelago, and together they become known as the Fellowship of the Manara. Beneath the mosque's minaret, the boys gaze at the clouds on the horizon, seeing in them their individual dreams of far-away lands, like America and Europe. Where would these dreams take them? They didn't know. What they did know was:never underestimate dreams, no matter how high they may be. God truly is The Listener.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pada hari pertama di MP, Alif terpesona oleh poweful frase pria jadda wajada. Dia yang memberikan kepada semua pasti akan berhasil. Bersatu dengan penghukuman, ia dengan cepat menjadi teman dengan lima anak laki-laki di seluruh Nusantara, dan bersama-sama mereka menjadi dikenal sebagai persekutuan Manara. Di bawah menara masjid, anak-anak menatap awan di cakrawala, melihat di dalamnya impian mereka individu dari negeri yang jauh, seperti Amerika dan Eropa. Mana impian ini akan membawa mereka? Mereka tidak tahu. Apa mereka tahu adalah: Jangan pernah meremehkan mimpi, tidak peduli seberapa tinggi mereka mungkin. Allah benar-benar adalah The pendengar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pada hari pertamanya di MP, Alif terkesima dengan poweful frase pria jadda wajada. Dia yang memberikan nya semua pasti akan berhasil. Dipersatukan oleh hukuman, ia dengan cepat menjadi teman dengan lima anak laki-laki dari seluruh nusantara, dan bersama-sama mereka menjadi dikenal sebagai Fellowship dari Manara. Di bawah menara masjid, anak laki-laki menatap awan di cakrawala, melihat di dalamnya impian masing-masing lahan jauh-jauh, seperti Amerika dan Eropa. Di mana mimpi ini akan membawa mereka? Mereka tidak tahu. Apa yang mereka lakukan tahu adalah: tidak pernah meremehkan mimpi, tidak peduli seberapa tinggi mereka mungkin. Tuhan benar-benar adalah Pendengar The.