Valentini and Rudisill (2004) also

Valentini and Rudisill (2004) also examined how students (Age range: 5.9 – 10.9 years) with and without disabilities benefit from an inclusive mastery climate intervention. In Valentini and Rudisill’s (2004) study, a mastery climate focuses on the child in which the teacher is the facilitator. In their study, participants were randomly distributed into intervention (19 participants with disabilities & 31 participants without disabilities) and comparison groups (17 participants with disabilities & 37 without disabilities). Participants performed the TGMD-2 (Ulrich, 2000) before and after the intervention. The results showed that children with and without disabilities who received 12 weeks of intervention demonstrated significant improvement in motor skill performance from pre- to post- intervention.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Valentini dan Rudisill (2004) juga meneliti bagaimana siswa (umur kisaran: 5.9-10.9 tahun) dengan dan tanpa cacat manfaat dari intervensi iklim penguasaan inklusif. Dalam Valentini dan Rudisill's studi (2004), iklim penguasaan yang berfokus pada anak di mana guru adalah fasilitator. Dalam studi mereka, peserta secara acak didistribusikan ke intervensi (19 partisipan Cacat) & 31 peserta tanpa cacat dan perbandingan kelompok (17 partisipan Cacat) & 37 tanpa cacat. Peserta melakukan TGMD-2 (Ulrich, 2000) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan dan tanpa cacat yang menerima 12 minggu intervensi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja motorik dari pra-pasca intervensi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Valentini dan Rudisill (2004) juga meneliti bagaimana siswa (kisaran Umur: 5,9-10,9 tahun) dengan dan tanpa cacat manfaat dari intervensi iklim penguasaan inklusif. Dalam Valentini dan (2004) studi Rudisill ini, iklim penguasaan berfokus pada anak di mana guru adalah fasilitator. Dalam studi mereka, peserta secara acak didistribusikan ke dalam intervensi (19 peserta dengan cacat & 31 peserta tanpa cacat) dan kelompok pembanding (17 peserta dengan cacat & 37 tanpa cacat). Peserta melakukan TGMD-2 (Ulrich, 2000) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan dan tanpa cacat yang menerima 12 minggu intervensi menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam kinerja keterampilan motorik dari pra ke pasca intervensi.