Each year biomass burning produces

Each year biomass burning produces a signiŽficant  flux of trace gases and particulate
matter to the atmosphere. In the lowland tropics, Ž res are typically associated
with active deforestation fronts and therefore may serve as important indicators of
changing land cover and land use. Although much previous research has emphasized
detection of active Ž res using AVHRR data, detection of Ž re scars may present an
advantage for estimating the extent of burning in so far as that they are less ephemeral
than active Ž res (Eva and Lambin 1998, Roy et al. 1999). In addition, we expect
that Ž re scars will not produce saturation of thermal bands, as is often the case with
active Ž res (Flasse and Ceccato 1996). Therefore, mapping of burned area may
provide a more accurate way to parameterize trace-gas emissions models that require
information on the amount of biomass burned in diOEerent land cover types (Scholes
et al. 1996).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pembakaran biomassa setiap tahun menghasilkan sebuah fluksi ficant signi trace gas dan partikulatmasalah ke atmosfer. Di daerah tropis Dataran rendah, res biasanya terkaitdengan aktif deforestasi Front dan karena itu dapat berfungsi sebagai indikator pentingmengubah tanah penutup dan penggunaan lahan. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah menekankanDeteksi res aktif menggunakan AVHRR data, Deteksi kembali bekas luka dapat menyajikankeuntungan untuk memperkirakan tingkat pembakaran sejauh bahwa mereka kurang fanadaripada res aktif (Eva dan Lambin tahun 1998, Roy et al. 1999). Selain itu, kami berharapyang kembali bekas luka tidak akan menghasilkan saturasi termal band, seperti yang sering terjadi denganres aktif (Flasse dan Ceccato 1996). Oleh karena itu, pemetaan daerah dibakar mungkinmemberikan cara yang lebih akurat untuk mengukur emisi gas jejak model yang memerlukaninformasi mengenai jumlah biomassa dibakar di diOEerent tanah penutup jenis (Scholeset al, 1996).