Because of the importance and exten

Because of the importance and extent of anthropogenic soils, it is imperative that they be
localized and characterized for purposes of land evaluation, land use planning and
environmental protection. A number of proposals have been made to define soil classes and
to coin names to accommodate them, however, no consensus has been reached as to which
basic principles should apply. A first principle which would be worth adhering to is that soils
are defined on the basis of their morpho-analytical characteristics – of what they are – and not
on account of their genesis – of how they have been formed. A second principle could be
that human influence is recognized as a fully fledged soil forming factor so that
anthropogenic soils are no longer considered as ‘deviations’ but should be accommodated
within existing classification systems. A number of national schemes have introduced a class
of Anthrosols, Anthroposols, Anthropogenic or Man-made soils at the highest level of
generalization

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Karena pentingnya dan luasnya tanah antropogenik, sangat penting bahwa mereka akan
dilokalisasi dan ditandai untuk tujuan evaluasi lahan, perencanaan penggunaan lahan dan
perlindungan lingkungan. Sejumlah proposal telah dibuat untuk mendefinisikan kelas tanah dan
untuk koin nama untuk menampung mereka, bagaimanapun, tidak ada konsensus telah dicapai untuk yang
prinsip-prinsip dasar yang harus diterapkan. Prinsip pertama yang akan bernilai berpegang adalah bahwa tanah
didefinisikan berdasarkan karakteristik morfo-analisis mereka - dari apa yang mereka - dan tidak
pada rekening genesis mereka - bagaimana mereka telah terbentuk. Prinsip kedua bisa
yang mempengaruhi manusia diakui sebagai faktor tanah pembentuk sepenuhnya matang sehingga
tanah antropogenik tidak lagi dianggap sebagai 'penyimpangan' tetapi harus ditampung
dalam sistem klasifikasi yang ada. Sejumlah skema nasional telah memperkenalkan kelas
dari Anthrosols, Anthroposols, antropogenik atau tanah buatan manusia pada tingkat tertinggi dari
generalisasi