“Are you fucking with me right now?

“Are you fucking with me right now?”
Instead of answering, I crossed my arms over my chest and waited patiently. It was the same stance I’d adopted back when I was supposed to be rotating through several labs to help decide what type of research I wanted. But I didn’t want to do lab rotations for my entire first year of graduate school; I wanted to get started on my research with Liemacki, immediately. I’d stood outside his office after explaining why his work was perfectly positioned to move away from viral vaccine research into parasitology, and what I thought I could work on for my thesis. I’d been prepared to stand like that for hours, but after only five minutes he’d relented and, as the chair of the department, made an exception for me.
Will looked off into the distance. I wasn’t sure if he was considering what I was saying, or deciding whether he should just start running and leave me wheezing in his snow-dust.
Finally, he sighed. “Okay, well, rule one of having a broader social life is never call anyone except a cab before the sun is up.”
“Yeah. Sorry about that.”
He studied me, eventually motioning to my outfit. “We’ll run. We’ll go out and do stuff.” He winced, waving vaguely at my body. “I don’t really think you need to do anything but . . . fuck, I don’t know. You’re wearing your brother’s baggy sweatshirt. Correct me if I’m wrong, but I have a feeling that’s pretty standard attire, even when you’re not jogging.” He shrugged. “Though it is kind of cute.”
“I am not dressing like a hoochie.”
“You don’t have to dress like a hoochie.” He straightened, messing up his hair before tucking it beneath his beanie again. “God. You’re a ballbuster. Do you know Chloe and Sara?”
I shook my head. “Are those some girls you’re . . . not dating?”
“Oh, hell no,” he said with a laugh. “They’re the women who have my best friends by the balls. I think they’d be good for you to meet. Swear to God you'll all probably be best friends at the end of the night.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Sialan kau dengan saya sekarang?"Alih-alih menjawab, aku menyeberang tanganku di dadaku dan menunggu dengan sabar. Itu adalah sikap yang sama saya telah mengadopsi kembali ketika aku harus berputar melalui beberapa labs untuk membantu memutuskan apa jenis penelitian yang saya inginkan. Tapi aku tidak ingin melakukan rotasi laboratorium untuk seluruh tahun pertama sekolah pascasarjana; Saya ingin memulai penelitian dengan Liemacki, segera. Aku telah berdiri di luar kantornya setelah menjelaskan mengapa karyanya posisi sempurna untuk pindah dari penelitian vaksin virus ke Parasitologi, dan apa yang saya pikir saya bisa bekerja di untuk Tesis saya. Aku telah menyiapkan untuk berdiri seperti itu selama jam, tapi setelah hanya lima menit dia mengalah dan, sebagai Ketua Departemen, membuat pengecualian bagi saya.Akan tampak pergi ke kejauhan. Saya tidak yakin jika ia sedang mempertimbangkan apa yang saya katakan, atau memutuskan apakah dia harus mulai berjalan dan Tinggalkan mengi nya salju-debu.Akhirnya, Dia menghela napas. "Oke, Yah, aturan salah satu memiliki kehidupan bermasyarakat yang luas adalah tidak pernah menelepon siapa pun kecuali taksi sebelum matahari atas.""ya. Maaf tentang itu."Ia belajar saya, akhirnya menunjuk ke pakaian saya. "Kami akan menjalankan. Kita akan pergi keluar dan melakukan hal-hal." Ia meringis, melambai samar-samar di tubuh saya. "Saya tidak benar-benar berpikir Anda perlu apa-apa tapi... fuck, saya tidak tahu. Anda memakai kaus longgar saudaramu. Benar saya jika saya salah, tapi aku punya perasaan yang cukup standar pakaian, bahkan ketika Anda sedang tidak membangkitkan." Ia mengangkat bahu. "Meskipun itu jenis cute.""Saya tidak berpakaian seperti jalang.""Anda tidak perlu berpakaian seperti jalang." Ia diluruskan, mengacaukan rambutnya sebelum menyelipkan di bawah beanie nya lagi. "Allah. Anda ballbuster. Apakah Anda tahu Chloe dan Sara?"Saya menganggukkan kepala. "Adalah orang-orang beberapa gadis Anda... tidak berkencan?""Oh, neraka tidak," katanya sambil tertawa. "Mereka adalah para wanita yang memiliki sahabat saya dengan bola. Saya pikir mereka akan baik bagi Anda untuk bertemu. Bersumpah kepada Tuhan Anda semua mungkin akan teman-teman terbaik pada akhir malam.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Apakah kau sialan dengan saya sekarang?"
Bukannya menjawab, aku menyilangkan tangan di depan dada dan menunggu dengan sabar. Itu sikap yang sama aku diadopsi kembali ketika saya seharusnya berputar melalui beberapa laboratorium untuk membantu menentukan jenis penelitian yang saya inginkan. Tapi aku tidak ingin melakukan rotasi laboratorium untuk seluruh tahun pertama saya sekolah pascasarjana; Saya ingin memulai penelitian saya dengan Liemacki, segera. Saya akan berdiri di luar kantornya setelah menjelaskan mengapa karyanya sempurna diposisikan untuk menjauh dari penelitian vaksin virus ke parasitologi, dan apa yang saya pikir saya bisa bekerja pada untuk tesis saya. Aku sudah siap untuk berdiri seperti itu selama berjam-jam, tapi setelah hanya lima menit dia mengalah dan, sebagai ketua departemen, membuat pengecualian bagi saya.
Will melihat ke kejauhan. Saya tidak yakin apakah ia mempertimbangkan apa yang saya katakan, atau memutuskan apakah dia harus mulai berjalan dan meninggalkan saya mengi di salju-debu itu.
Akhirnya, dia mendesah. "Oke, baik, memerintah salah satu memiliki kehidupan sosial yang lebih luas tidak pernah menelepon siapa pun kecuali taksi sebelum matahari terbit."
"Ya. Maaf tentang itu.
"Ia belajar saya, akhirnya menunjuk ke pakaian saya. "Kami akan menjalankan. Kami akan pergi keluar dan melakukan hal-hal. "Dia meringis, melambaikan samar-samar di tubuh saya. "Saya tidak benar-benar berpikir Anda perlu melakukan apa-apa tapi. . . apaan, saya tidak tahu. Anda memakai saudaramu baggy kaus. Benar saya jika saya salah, tapi saya punya perasaan yang pakaian cukup standar, bahkan ketika Anda tidak joging. "Dia mengangkat bahu. "Meskipun itu adalah jenis cute."
"Saya tidak berpakaian seperti hoochie a."
"Anda tidak harus berpakaian seperti seorang hoochie." Dia menegakkan, mengacaukan rambutnya sebelum menyelipkan itu di bawah beanie lagi. "Allah. Anda ballbuster a. Apakah Anda tahu Chloe dan Sara?
"Aku menggeleng. "Apakah itu beberapa gadis Anda. . . tidak berkencan?
"" Oh, tidak ada neraka, "katanya sambil tertawa. "Mereka adalah wanita yang memiliki teman-teman terbaik saya dengan bola. Saya pikir mereka akan baik bagi Anda untuk bertemu. Bersumpah demi Tuhan kalian semua mungkin akan menjadi teman terbaik di akhir malam.