Three refractory periods (RPs): 1.

Three refractory periods (RPs):
1. Absolute : APs cannot be initiated.
2. Relative : APs can be initiated but only by
supranormal stimuli.
3. Effective ( ERP ): APs cannot be initiated under
physiologic conditions.
RPs create timeouts between periods of excitation. In
neurons, this prevents APs from boomeranging back and
forth along an axon. In cardiac muscle, RPs also prevent
tetany and loss of pump function. [ Note: RPs correspond
to time periods during which ion channels inactivate and
then slowly recover from inactivation.]
Short QT syndrome is associated with a short ventricular
action potential that predisposes patients to ventricular
tachycardia and sudden cardiac death.
A-plus: Short QT syndrome is an ion channelopathy that
truncates the AP and decreases the QT interval from a
normal 300–430 ms to as low as 220 ms. Reducing AP
duration also reduces the ERP, which sets up the potential
for the heart to be reexcited by ectopic foci or reentrant
circuits , resulting in periods of tachycardia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tiga periode refrakter (RPs): 1. mutlak: APs tidak dapat dimulai. 2. relatif: APs dapat dimulai tetapi hanya oleh rangsangan supranormal. 3. efektif (ERP): APs tidak dimulai di bawah kondisi fisiologis. RPs membuat timeout antara periode eksitasi. Dalam neuron, hal ini mencegah APs dari boomeranging kembali dan bolak-balik sepanjang Akson. Dalam otot jantung, RPs juga mencegah tetani dan hilangnya fungsi pompa. [Catatan: RPs sesuai untuk periode waktu di mana saluran ion menonaktifkan dan kemudian perlahan-lahan pulih dari inaktivasi.] Pendek QT sindrom dikaitkan dengan singkat ventrikel potensial aksi yang predisposes pasien untuk ventrikel takikardia dan kematian jantung mendadak. A-plus: pendek QT sindrom adalah ion channelopathy yang memotong AP dan menurunkan interval QT dari ms 300-430 normal untuk rendah sebagai sebagai ms. 220 mengurangi AP Durasi juga mengurangi ERP, yang mengatur potensi untuk jantung untuk reexcited oleh ektopik foci atau reentrant sirkuit, mengakibatkan periode takikardia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tiga periode refraktori (RP):
1. Absolute: AP tidak dapat dimulai.
2. Relatif: AP dapat dimulai tetapi hanya oleh
rangsangan supranormal.
3. Efektif (ERP): AP tidak dapat dimulai di bawah
. Kondisi fisiologis
RP membuat timeout antara periode eksitasi. Dalam
neuron, ini mencegah AP dari bumerang kembali dan
balik sepanjang akson. Di otot jantung, RP juga mencegah
tetanus dan hilangnya fungsi pompa. [Catatan: RP sesuai
dengan periode waktu di mana saluran ion menginaktivasi dan
kemudian perlahan-lahan pulih dari inaktivasi.]
Sindrom pendek QT dikaitkan dengan ventrikel pendek
potensial aksi yang predisposisi pasien untuk ventrikel
takikardia dan tiba-tiba jantung kematian.
A-plus: sindrom QT pendek adalah channelopathy ion yang
memotong AP dan menurunkan interval QT dari
yang normal 300-430 ms ke level 220 ms. Mengurangi AP
durasi juga mengurangi ERP, yang mendirikan potensi
untuk jantung akan reexcited oleh ektopik fokus atau reentrant
sirkuit, sehingga periode takikardia.