The situations were created in such

The situations were created in such a manner that the above stated values were prevalent in all situations. The children were given opportunities to internalize the value through resolution of the conflict. The situations provided the children with role playing opportunity so as to identify themselves with the main character of the situation .The conflict of the main character becomes the child’s own conflict. Through intervention and constant discussion it is aimed to help the children consider and discuss the various choices and possible outcomes .The conflicts in each situation presents two choices, one-taking the easier way out - by giving in to social constraint, the second choice is more painful because the effects of the decision may be in the form of adult disapproval. The acceptance of the second alternative by the child means that he is moving up in his value inculcation, by accepting the possible value represented in the situation; though at times the decision making becomes very tedious since the line between the two might be very thin.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Situasi yang diciptakan sedemikian rupa bahwa nilai dinyatakan di atas adalah lazim dalam semua situasi. Anak-anak diberi kesempatan untuk menginternalisasi nilai melalui resolusi konflik. Situasi anak-anak diberi kesempatan untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan karakter utama dari situasi peranan. Konflik karakter utama menjadi konflik anak sendiri. Melalui intervensi dan konstan diskusi ini bertujuan untuk membantu anak-anak mempertimbangkan dan membahas berbagai pilihan dan kemungkinan hasil. Konflik dalam setiap situasi menyajikan dua pilihan, satu-mengambil lebih mudah cara - oleh menyerah kepada kendala sosial, pilihan kedua lebih menyakitkan karena efek dari keputusan mungkin dalam bentuk penolakan dewasa. Penerimaan alternatif kedua oleh anak berarti bahwa dia bergerak naik di nya nilai inculcation, dengan menerima nilai mungkin diwakili dalam situasi; Meskipun pada saat pengambilan keputusan menjadi sangat membosankan karena garis antara keduanya mungkin sangat tipis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Situasi diciptakan sedemikian rupa bahwa nilai-nilai tersebut di atas yang lazim dalam segala situasi. Anak-anak diberi kesempatan untuk internalisasi nilai melalui resolusi konflik. Situasi memberikan anak-anak dengan bermain peran kesempatan sehingga dapat mengidentifikasi diri dengan tokoh utama dari situasi .suatu konflik karakter utama menjadi konflik anak itu sendiri. Melalui intervensi dan diskusi yang konstan itu ditujukan untuk membantu anak-anak mempertimbangkan dan membahas berbagai pilihan dan hasil yang mungkin an konflik dalam setiap situasi menyajikan dua pilihan, satu-mengambil cara yang lebih mudah keluar - dengan memberikan ke kendala sosial, pilihan kedua adalah lebih menyakitkan karena efek dari keputusan mungkin dalam bentuk ketidaksetujuan dewasa. Penerimaan alternatif kedua oleh anak berarti bahwa ia bergerak naik nilai penanaman nya, dengan menerima nilai yang mungkin diwakili dalam situasi; meskipun pada waktu pengambilan keputusan menjadi sangat membosankan karena garis antara dua mungkin sangat tipis.