Jalal went near by the window, he r

Jalal went near by the window, he removed her hands from her face and with request he asked her to come out with him, they both came out in the balcony... Then Jalal said in very mellow tone "Jodha look at me." She slowly lifted her teary eyes and face, then he asked "Jodha, do you trust me?"

She nodded her head in "Yes" while looking in his eyes sadly.

"Then listen... You are not going anywhere, I will find the culprit very soon...this is a matter of my life and death and If I have to break the law I will... no one can stop me. When it comes to you I can do anything and everything. I have always taken my decisions based on my assumptions and judgements, and today my heart as well as my brain...both are screaming out loud that someone has set you up and you are completely innocent" he paused and said upsettingly "Why are you cursing our destiny??? There are no tears in our destiny... there's only love written in it for us and how could you give up so easily, how could you say that I have to forget you, you know very well Jodha that I can't forget you till last breath of my life... not only that I won't forget you till eternity... Jodha, you are my life, you are blended in my every breath, when I breathe my heart beats with your name... without you I won't survive even for a minute, without you Jalal's body will be a mere lifeless corpse." He forwarded his hand and pointed towards the full moon and said "Look at that moon Jodha... You will stay in my heart till this moon stays in the sky... till these stars are twinkling every night and sun rises every morning... I love you till eternity." He said it all in a very loud and clear tone.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jalal pergi dekat jendela, ia dihapus tangannya dari wajahnya dan permintaan dia memintanya untuk datang dengan dia, mereka berdua keluar di balkon ... Lalu Jalal mengatakan dalam nada yang sangat lembut "Jodha lihat aku." Dia perlahan-lahan mengangkat mata berkaca-kaca dan wajahnya, lalu ia bertanya "Jodha, kau percaya padaku?" Dia mengangguk kepalanya "Ya" sambil melihat di matanya sedih. "Kemudian dengarkan ... Anda tidak ke mana-mana, saya akan menemukan pelakunya segera ... ini adalah masalah hidup dan mati saya dan jika saya harus melanggar hukum saya akan ... tidak ada yang bisa menghentikan saya. Ketika datang ke kamu, aku bisa melakukan apa saja. Aku punya selalu mengambil keputusan saya berdasarkan asumsi dan penilaian saya, dan hari ini hati saya serta otak saya ... keduanya berteriak keras bahwa seseorang telah mengatur Anda dan Anda benar-benar tidak bersalah "ia berhenti dan berkata upsettingly" Mengapa kamu mengutuk takdir kita ??? ada air mata di takdir kita ... hanya ada cinta yang ditulis di dalamnya bagi kita dan bagaimana Anda bisa menyerah begitu saja, bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa saya harus melupakan Anda, Anda tahu betul bahwa saya Jodha tidak bisa melupakan Anda sampai napas terakhir dalam hidup saya ... tidak hanya itu saya tidak akan melupakan Anda sampai kekekalan ... Jodha, Anda hidupku, Anda dicampur dalam setiap napas, ketika saya bernapas hatiku berdetak dengan Nama Anda ... tanpa Anda Aku tidak akan bertahan bahkan untuk satu menit, tanpa Anda tubuh Jalal akan menjadi mayat tak bernyawa belaka. " Dia diteruskan tangannya dan menunjuk ke arah bulan purnama dan berkata "Lihatlah bahwa bulan Jodha ... Anda akan tinggal di hati saya sampai bulan ini tetap di langit ... sampai bintang ini bersinar setiap malam dan matahari terbit setiap pagi. .. Aku mencintaimu sampai keabadian. " Dia mengatakan itu semua dengan nada yang sangat keras dan jelas.