Scientifi c inquiry is grounded in

Scientifi c inquiry is grounded in the inference process. This
process is used for the development and testing of various
propositions largely through the double movement of
refl ective thinking. Refl ective thinking consists of sequencing
induction and deduction in order to explain inductively (by
hypothesis) a puzzling condition. In turn, the hypothesis is
used in a deduction of further facts that can be sought to
confi rm or deny the truth of the hypothesis.
Researchers think of the doing of science as an orderly
process that combines induction, deduction, observation,
and hypothesis testing into a set of refl ective thinking activities.
Although the scientifi c method consists of neither
sequential nor independent stages, the problem-solving process
that it reveals provides insight into the way research is
conducted.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Scientifi c permintaan didasarkan pada proses kesimpulan. Iniproses ini digunakan untuk pengembangan dan pengujian berbagaiproposisi sebagian besar melalui gerakan gandarefl ective berpikir. Refl ective berpikir terdiri dari Sekuensinginduksi dan pemotongan untuk menjelaskan induktif (olehhipotesis) kondisi yang membingungkan. Pada gilirannya, hipotesis inidigunakan dalam pemotongan lebih lanjut fakta-fakta yang dapat dicari untukXQWXN atau menolak kebenaran hipotesis. Peneliti memikirkan melakukan ilmu sebagai teraturproses yang menggabungkan induksi, pemotongan, pengamatan,dan pengujian hipotesis ke dalam satu set refl ective aktifitas-aktifitas berpikir.Meskipun metode c scientifi terdiri dari tidaktahap-tahap yang berurutan atau independen, proses pemecahan masalahyang mengungkapkan memberikan wawasan penelitian cara adalahdilakukan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Scientifi c penyelidikan didasarkan pada proses inferensi. Ini
proses digunakan untuk pengembangan dan pengujian berbagai
proposisi terutama melalui gerakan ganda dari
pemikiran refl efektif. Refl berpikir efektif terdiri dari sequencing
induksi dan deduksi untuk menjelaskan secara induktif (dengan
hipotesis) kondisi membingungkan. Pada gilirannya, hipotesis
digunakan dalam pengurang dari fakta lebih lanjut yang dapat dicari untuk
confi rm atau menolak kebenaran hipotesis.
Para peneliti berpikir tentang melakukan ilmu sebagai tertib
proses yang menggabungkan induksi, deduksi, observasi,
dan pengujian hipotesis menjadi satu set refl kegiatan berpikir efektif.
Meskipun metode scientifi c terdiri dari tidak
tahapan sekuensial atau independen, proses pemecahan masalah
yang mengungkapkan memberikan wawasan cara penelitian yang
dilakukan.