progression. It is designed to help

progression. It is designed to help children continually build on and revise their
knowledge and abilities, starting from their curiosity about what they see around
them and their initial conceptions about how the world works. The goal is to guide
their knowledge toward a more scientifically based and coherent view of the sciences
and engineering, as well as of the ways in which they are pursued and their
results can be used.
Second, the framework focuses on a limited number of core ideas in science
and engineering both within and across the disciplines. The committee
made this choice in order to avoid shallow coverage of a large number of topics
and to allow more time for teachers and students to explore each idea in greater
depth. Reduction of the sheer sum of details to be mastered is intended to give
time for students to engage in scientific investigations and argumentation and to
achieve depth of understanding of the core ideas presented. Delimiting what is to
be learned about each core idea within each grade band also helps clarify what
is most important to spend time on and avoid the proliferation of detail to be
learned with no conceptual grounding.
Third, the framework emphasizes that learning about science and engineering
involves integration of the knowledge of scientific explanations (i.e., content
knowledge) and the practices needed to engage in scientific inquiry and engineering
design. Thus the framework seeks to illustrate how knowledge and practice
must be intertwined in designing learning experiences in K-12 science education.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

perkembangan. Hal ini dirancang untuk membantu anak-anak terus-menerus membangun dan merevisi merekapengetahuan dan kemampuan, mulai dari keingintahuan mereka mengenai apa yang mereka lihat di sekitarmereka dan konsepsi awal mereka tentang bagaimana dunia bekerja. Tujuannya adalah untuk membimbingpengetahuan mereka ke arah yang lebih ilmiah berbasis dan koheren pandangan ilmu pengetahuandan rekayasa, serta pada cara-cara di mana mereka mengejar dan merekaHasil dapat digunakan.Kedua, kerangka berfokus pada sejumlah ide-ide inti dalam ilmudan teknik dalam dan lintas disiplin. Komitemembuat pilihan ini untuk menghindari dangkal cakupan dari sejumlah besar topikdan untuk memungkinkan lebih banyak waktu untuk guru dan siswa untuk mengeksplorasi setiap ide dalam lebih besarkedalaman. Pengurangan jumlah semata-mata dari rincian harus dikuasai ini dimaksudkan untuk memberikanwaktu untuk siswa untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah dan argumentasi danmencapai kedalaman pemahaman tentang ide-ide inti yang disajikan. Delimiting apa adalah untukdipelajari tentang setiap ide inti dalam kelas setiap band juga membantu menjelaskan apa yangpaling penting untuk menghabiskan waktu dan menghindari proliferasi detailbelajar dengan tidak ada landasan konseptual.Ketiga, kerangka menekankan bahwa belajar tentang ilmu pengetahuan dan teknikmelibatkan integrasi pengetahuan tentang penjelasan ilmiah (konten yaitu,pengetahuan) dan praktek-praktek yang diperlukan untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah dan teknikDesain. Dengan demikian kerangka berusaha untuk menggambarkan bagaimana pengetahuan dan praktekharus terkait dalam merancang pengalaman belajar di bidang pendidikan sains K-12.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

perkembangan. Hal ini dirancang untuk membantu anak-anak terus membangun dan merevisi mereka
pengetahuan dan kemampuan, mulai dari rasa ingin tahu mereka tentang apa yang mereka lihat di sekitar
mereka dan konsepsi awal mereka tentang bagaimana dunia bekerja. Tujuannya adalah untuk membimbing
pengetahuan mereka ke arah yang lebih ilmiah berbasis dan koheren pandangan ilmu
dan rekayasa, serta cara di mana mereka dikejar dan mereka
hasilnya dapat digunakan.
Kedua, kerangka berfokus pada sejumlah inti ide dalam ilmu
dan rekayasa baik di dalam dan di seluruh disiplin ilmu. Panitia
membuat pilihan ini untuk menghindari cakupan dangkal sejumlah besar topik
dan untuk memungkinkan lebih banyak waktu bagi guru dan siswa untuk mengeksplorasi setiap gagasan secara lebih
mendalam. Pengurangan jumlah semata-mata rincian yang harus dikuasai dimaksudkan untuk memberikan
waktu bagi siswa untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah dan argumentasi dan untuk
mencapai kedalaman pemahaman tentang ide-ide inti disajikan. Pembatasan apa yang
harus dipelajari tentang setiap gagasan inti dalam setiap band kelas juga membantu menjelaskan apa
yang paling penting untuk menghabiskan waktu dan menghindari proliferasi detail untuk
belajar tanpa landasan konseptual.
Ketiga, kerangka menekankan bahwa belajar tentang ilmu pengetahuan dan rekayasa
melibatkan integrasi pengetahuan penjelasan ilmiah (yaitu, konten
pengetahuan) dan praktik yang dibutuhkan untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah dan rekayasa
desain. Dengan demikian kerangka berusaha untuk menggambarkan bagaimana pengetahuan dan praktek
harus terjalin dalam merancang pengalaman belajar di K-12 pendidikan sains.