Setelah pembantaian suku bangsa itu

Setelah pembantaian suku bangsa itu, pemerintahan baru, inklusif dari Hutus tetapi didominasi orang Tutsi, menetapkan keadilan landasan kebijakannya. Ini berpendapat bahwa kecuali „budaya hukum“ berakhir di Rwanda melalui penuh retributive keadilan, lingkaran setan kekerasan tidak akan berhenti. (12) Regulasi internasional masyarakat sebagian besar diterima tampilan ini dan akhirnya bekerja di Rwanda signifikan sumber untuk mendukung pemerintah untuk mengonstruksi ulang sistem keadilan domestik.
Tantangan yang Herculean--sehingga Ian Martin Ian Martin, mantan Sekretaris dari Amnesty Internasional dan ketua HAM PBB di Bidang Operasi Rwanda„demikian, berbicara tentang mungkinnya keadilan.“ (13) Regulasi hampir kehancuran total sistem keadilan di Rwanda--dalam hal orang dan infrastruktur, sangat besarnya dari kejahatan yang besar, dan partisipasi populer di dalamnya--dibuat besar hukum dan tantangan sosial mungkin tidak negara lain di dunia yang pernah ditemukan. Selain itu, apa yang dicoba tidak proses rekonstruksi yang pertama kalinya, melainkan pembangunan yang adil, efisien, dan HAM--berdasarkan sistem pengadilan yang memerangi impunitas. (14) Sebelum masa genosida, misalnya, tidak ada PERADI. Hakim-Hakim dan pengacara juga politik ditetapkan dan sering kompeten dan rusak.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Setelah pembantaian suku bangsa itu, pemerintahan baru, inklusif dari Hutu tetapi didominasi orang Tutsi, menetapkan keadilan landasan kebijakannya. Ini berpendapat bahwa kecuali "budaya hukum" berakhir di Rwanda melalui penuh retirbutif keadilan, lingkaran setan kekerasan tidak akan berhenti. (12) Regulasi internasional masyarakat sebagian besar diterima tampilan ini dan akhirnya dan memulai bekerja di Rwanda signifikan sumber untuk mendukung pemerintah untuk mengonstruksi ulang sistem keadilan Indonesia(SNI). Tantangan yang Hercules--sehingga Ian Martin Ian Martin, mantan Sekretaris dari Amnesty Internasional dan LMA HAM PBB di Bidang Operasi Rwanda "demikian, berbicara tentang mungkinnya keadilan." (13) Regulasi hampir kehancuran total sistem keadilan di Rwanda--dalam hal orang dan infrastruktur, sangat besarnya dari kejahatan yang besar, dan partisipasi populer di dalamnya--dibuat besar hukum dan tantangan sosial mungkin tidak negara lain di dunia yang pernah ditemukan. Selain itu itu, apa yang dicoba tidak proses rekonstruksi yang pertama kalinya, melainkan pembangunan yang adil, efisien, dan HAM--berdasarkan sistem pengadilan yang memerangi impunitas. (14) Sebelum masa genosida, misalnya, kurang memadai PERADI. Hakim-Hakim dan pengacara juga politik ditetapkan dan sering kompeten dan pecah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penghasilan kena pajak pembantaian suku bangsa ITU, Pemerintahan baru, Inklusif Dari Hutu tetapi didominasi orangutan Tutsi, menetapkan Keadilan Landasan kebijakannya. Penyanyi berpendapat bahwa kecuali "budaya hukum" Berakhir di Rwanda through Penuh retributif Keadilan, Lingkaran setan mengejar ketertinggalan TIDAK akan Berhenti. (12) Regulasi internasional 'masyarakat sebagian gede diterima tampilan Penyanyi Dan akhirnya BEKERJA di Rwanda signifikan Sumber untuk review mendukung Pemerintah untuk review mengonstruksi ulang Sistem Domestik Keadilan.
Tantangan Yang Hercules - sehingga Ian Martin Ian Martin, Mantan Sekretaris Dari Amnesty Internasional Dan Ketua HAM PBB di Bidang Operasi Rwanda "demikian, berbicara TENTANG mungkinnya Keadilan." (13) Regulasi hampir kehancuran Total Sistem Keadilan di Rwanda - hearts HAL orangutan Dan Infrastruktur, Sangat besarnya Dari kejahatan Yang gede, Dan Partisipasi Populer di dalamnya - Dibuat hukum besar Dan Tantangan sosial mungkin TIDAK gatra Lain di Dunia Yang PERNAH ditemukan. Selain ITU, APA Yang dicoba TIDAK Proses Rekonstruksi Yang Pertama kalinya, melainkan Pembangunan Yang adil, pengerjaannya efisien, dan HAM - impunitas berdasarkan Sistem Pengadilan Yang memerangi. (14) SEBELUM masa genosida, such as inviting participation, TIDAK ADA PERADI. Hakim-Hakim Dan Pengacara also politik ditetapkan Dan Sering kompeten Dan Rusak.