SATIPATTHANA-VIPASSANA//Namo Buddha

SATIPATTHANA-VIPASSANA


//Namo Buddhassa//

//Honor to the Fully Enlightened One//

On coming across the Teaching of the Buddha, it is most important for everyone to cultivate the virtues of moral conduct (//sila//), concentration (//samadhi//), and wisdom (//panna//). One should undoubtedly possess these three virtues.

For laypeople the minimal measure of moral conduct is the observance of the Five Precepts. For bhikkhus it is the observance of the Patimokkha, the code of monastic discipline. Anyone who is well-disciplined in moral conduct will be reborn in a happy realm of existence as a human being or a //deva// (god).

However, this ordinary form of mundane morality (//lokiya-sila//) will not be a safeguard against relapse into the lower states of miserable existence, such as hell, the animal realm, or the realm of petas (ghosts). It is therefore desirable to cultivate the higher form of supramundane morality (//lokuttara-sila//). When one has fully acquired the virtue of this morality, one will be secure from relapse into the lower states and will always lead a happy life by being reborn as a human being or a deva. Everyone should therefore make it his duty to work for supramundane morality.

There is every hope of success for anyone who strives sincerely and in real earnestness. It would indeed be a pity if anyone were to fail to take advantage of this fine opportunity of being endowed with higher qualities, for such a person will undoubtedly be a victim sooner or later of his own bad karma, which will pull him down to the lower states of miserable existence in hell, the animal realm, or the sphere of petas, where the span of life lasts for many hundreds, thousands or millions of years. It is therefore emphasized here that coming across the Teaching of the Buddha is the unique opportunity to work for path morality (//magga-sila//) and fruition morality (//phala-sila//).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

SATIPATTHANA VIPASSANANamo Buddhassa / /Kehormatan yang sepenuhnya tercerahkan / /Pada datang di ajaran Buddha, paling penting bagi setiap orang untuk memupuk kebajikan dari perilaku moral (//sila//), konsentrasi (//samadhi//), dan kebijaksanaan (//panna//). Salah satu pasti harus memiliki kebajikan tiga ini.Untuk orang awam ukuran minimal perilaku moral adalah pemeliharaan lima ajaran. Untuk bhikkhu adalah pemeliharaan menjadi, kode wihara. Siapa saja yang baik disiplin dalam perilaku moral akan terlahir kembali dalam alam bahagia keberadaan sebagai manusia atau //deva// (Tuhan).Namun, bentuk ini biasa biasa moralitas (//lokiya-sila//) tidak akan pengamanan terhadap kambuh ke negara yang lebih rendah dengan keberadaan yang menyedihkan, seperti neraka, hewan dunia atau wilayah iblisnya (hantu). Oleh karena itu diharapkan untuk menumbuhkan bentuk lebih tinggi moralitas supramundane (//lokuttara-sila//). Ketika salah satu telah sepenuhnya mengakuisisi kebajikan moral ini, satu akan aman dari kambuh ke negara yang lebih rendah dan akan selalu memimpin kehidupan yang bahagia oleh dilahirkan sebagai manusia atau deva. Setiap orang karena itu harus membuat tugasnya untuk bekerja untuk supramundane moralitas.Ada harapan setiap keberhasilan untuk siapa saja yang berusaha sungguh-sungguh dan nyata kesungguhan. Memang akan Sayang sekali jika orang itu gagal untuk mengambil keuntungan dari kesempatan baik diberkahi dengan kualitas yang lebih tinggi, untuk orang tersebut akan pasti akan cepat atau lambat korban karma buruk sendiri, yang akan menarik dia ke negara yang lebih rendah keberadaan menderita di neraka, hewan dunia atau bidang iblisnya , mana rentang kehidupan berlangsung selama ratusan, ribuan atau jutaan tahun. Itu karena itu ditekankan di sini bahwa datang di ajaran Buddha adalah kesempatan unik untuk bekerja untuk moralitas jalan (//magga-sila//) dan berbuah moralitas (//phala-sila//).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Satipatthana-VIPASSANA // Namo Buddhassa // // Honor ke Sepenuhnya Tercerahkan // Di datang di Ajaran Sang Buddha, hal ini sangat penting bagi setiap orang untuk menumbuhkan kebajikan perilaku moral (sila // //), konsentrasi (// samadhi //), dan kebijaksanaan (panna // //). Satu pasti harus memiliki tiga kebajikan. Untuk orang awam ukuran minimal perilaku moral adalah ketaatan Lima Sila. Untuk bhikkhu itu adalah ketaatan dari Patimokkha, kode disiplin monastik. Siapapun yang baik-disiplin dalam perilaku moral akan terlahir kembali di alam bahagia eksistensi sebagai manusia atau dewa // // (dewa). Namun, bentuk biasa ini moralitas duniawi (// lokiya-sila //) tidak akan menjadi perlindungan terhadap kambuh ke negara-negara yang lebih rendah dari keberadaan menyedihkan, seperti neraka, alam binatang, atau alam petas (hantu). Oleh karena itu diinginkan untuk menumbuhkan bentuk yang lebih tinggi moralitas supra-duniawi (// lokuttara-sila //). Ketika salah satu telah sepenuhnya mengakuisisi kebajikan moralitas ini, salah satu akan aman dari kambuh ke negara yang lebih rendah dan akan selalu hidup bahagia dengan dilahirkan kembali sebagai manusia atau dewa. Oleh karena itu setiap orang harus membuat tugasnya untuk bekerja bagi moralitas duniawi. Ada setiap harapan sukses bagi siapa saja yang berusaha tulus dan kesungguhan nyata. Ini memang akan sayang jika ada orang yang gagal untuk mengambil keuntungan dari kesempatan ini denda yang diberkahi dengan kualitas tinggi, untuk orang seperti itu pasti akan menjadi korban cepat atau lambat karma buruk sendiri, yang akan menarik dia ke negara yang lebih rendah dari keberadaan sengsara di neraka, alam binatang, atau bidang petas, di mana rentang kehidupan berlangsung selama ratusan, ribuan atau jutaan tahun. Oleh karena itu ditekankan di sini bahwa datang di Ajaran Buddha adalah kesempatan unik untuk bekerja bagi moralitas jalan (// magga-sila //) dan hasil moralitas (// phala-sila //).