contingent payment structures. Chon

contingent payment structures. Chong and Liu (2009), for example,

find that in Malaysia only a small portion of Islamic bank financing

is based on profit-loss sharing and that Islamic deposits are not

interest-free, but closely pegged to conventional deposits, a finding

confirmed by Khan (2010b) for a sample of large Islamic banks

across several countries. In addition, leasing-like products are pop

ular among Islamic banks, as they are directly linked to real-sector

transactions. Nevertheless, the residual equity-style risk that Isla

mic banks and their depositors are taking has implications for

the agency relationships on both sides of the balance sheet as we

will discuss below. We will test whether differences in the busi

ness model are reflected in indicators of income and funding struc

ture as well as intermediation efficiency.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

struktur pembayaran kontingen. Chong dan Liu (2009), misalnya,menemukan bahwa di Malaysia hanya sebagian kecil pembiayaan bank syariahBerdasarkan laba-rugi berbagi dan bahwa Islam deposito yang tidakbebas bunga, tetapi erat dipatok untuk deposito konvensional, menemukandikonfirmasi oleh Khan (2010b) untuk contoh besar Bank Syariahdi beberapa negara. Selain itu, leasing-seperti produk popular antara Bank Syariah, karena mereka secara langsung terkait dengan sektor realtransaksi. Namun demikian, sisa saham-gaya risiko bahwa Islamic Bank dan deposan mereka mengambil memiliki implikasi bagihubungan badan di kedua sisi neraca sebagai kamiakan membahas di bawah ini. Kami akan menguji apakah perbedaan busiNess model digambarkan di dalam indikator pendapatan dan pendanaan struktursaan serta efisiensi intermediasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

struktur pembayaran kontingen. Chong dan Liu (2009), misalnya, menemukan bahwa di Malaysia hanya sebagian kecil dari pembiayaan bank syariah didasarkan pada pembagian laba-rugi dan deposito Islam tidak bebas bunga, tetapi erat dipatok untuk deposito konvensional, temuan dikonfirmasi oleh Khan (2010b) untuk sampel bank syariah besar di beberapa negara. Selain itu, produk penyewaan seperti pop ular di antara bank-bank Islam, karena mereka secara langsung terkait dengan sektor riil transaksi. Namun demikian, risiko ekuitas gaya residual yang Isla bank mic dan deposan mereka mengambil berimplikasi hubungan badan di kedua sisi neraca seperti yang kita akan bahas di bawah. Kami akan menguji apakah perbedaan dalam busi ness model yang tercermin dalam indikator pendapatan dan pendanaan struc mendatang serta efisiensi intermediasi.