The tremendous emotional impact of

The tremendous emotional impact of the series, which went far beyond that of any of the earlier film, TV, and theater productions on the same subject matter, led a number of critics to change their mind and certainly vindicated those few who had argued in favor of telecasting “Holocaust” in West Germany in the first place. But the majority of left and left liberal critics was unable to come to terms with the scope of the emotional explosion triggered by the series. Their arguments stressed that the melodramatic and sentimental treatment of “Holocaust” clouded the “real” issues and prevented spectators from understanding German history. The left especially was adamant in criticizing the series for not providing a total historical explanation of National Socialism, capitalism, and anti-Semitism. At the same time it was argued that the series’ success could and should be used to start a post-“Holocaust” campaign of rational political enlightenment which would focus on the roots of anti-Semitism and, more importantly, on the social, economic, and ideological roots of National Socialism under which the problem of anti-Semitism and the Holocaust could then safely be subsumed.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dampak emosional yang luar biasa dari seri, yang pergi jauh melampaui yang dari salah satu awal film, TV, dan produksi teater pada subjek yang sama, memimpin sejumlah kritik untuk mengubah pikiran mereka dan tentu saja dibenarkan beberapa anak yang telah menyatakan mendukung telecasting "Holocaust" di Jerman Barat di tempat pertama. Tetapi mayoritas kiri dan kanan liberal kritikus tidak mampu untuk datang untuk berdamai dengan lingkup ledakan emosional yang dipicu oleh seri. Argumen mereka menekankan bahwa pengobatan melodramatis dan sentimental "Holocaust" tertutupi "nyata" isu-isu dan dicegah penonton dari pemahaman sejarah Jerman. Kiri terutama adalah bersikeras dalam mengkritik seri untuk tidak memberikan penjelasan sejarah total Sosialisme Nasional, kapitalisme dan anti-Semitisme. Pada saat yang sama itu berpendapat bahwa keberhasilan seri bisa dan harus digunakan untuk memulai kampanye "Holocaust" pasca rasional pencerahan politik yang akan berfokus pada akar anti-Semitisme dan, lebih penting lagi, pada akar sosial, ekonomi dan ideologis Nasional sosialisme di mana masalah anti-Semitisme dan Holocaust bisa kemudian aman menjadi mana menggolongkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dampak emosional yang luar biasa dari seri, yang jauh melampaui yang dari film sebelumnya, TV, dan produksi teater pada subyek yang sama, memimpin sejumlah kritikus untuk mengubah pikiran mereka dan tentu dibenarkan beberapa orang yang berpendapat mendukung dari siaran televisi "Holocaust" di Jerman Barat di tempat pertama. Namun sebagian besar kritikus liberal kiri dan kiri tidak mampu untuk berdamai dengan lingkup ledakan emosional yang dipicu oleh seri. Argumen mereka menekankan bahwa pengobatan melodramatis dan sentimental "Holocaust" mendung masalah "nyata" dan mencegah penonton dari pemahaman sejarah Jerman. Kiri terutama bersikeras dalam mengkritik seri untuk tidak menyediakan total penjelasan sejarah Sosialisme Nasional, kapitalisme, dan anti-Semitisme. Pada saat yang sama itu berpendapat bahwa keberhasilan seri 'dapat dan harus digunakan untuk memulai pasca "Holocaust" kampanye pencerahan politik rasional yang akan fokus pada akar anti-Semitisme dan, yang lebih penting, pada sosial, ekonomi , dan akar ideologi Sosialisme Nasional di mana masalah anti-Semitisme dan Holocaust bisa kemudian dengan aman dimasukkan.