A feasible topic for research is sp

A feasible topic for research is specific and focused. For instance, “The introduction of flexible work hours has created more problems than it has solved” provides a nice starting point for a research project, but it lacks the specificity and focus needed to investigate it. We need to transform the board problem into a feasible topic for research by making it more specific and precise, by choosing a well-defined subject to study, by setting clear boundaries. Once we have selected the specific focus of our study, e need to select a perspective from which we investigate the subject. The selection of an academic perspective on the problem allows us to draw upon a rich body of literature to help us to solve the problem. Consider the following problem: “Long and frequent delays lead to much frustration among airline passengers. These feelings may eventually lead to switching behavior, negative word-of-mouth communication, and customer complaints.” Prevailing knowledge on this issue suggests that service waits are typically controlled by two techniques: operation management (perspective 1) and management of perceptions (perspective 2). The selection of an academic perspective on the problem (for instance, management of perceptions in the foregoing example of long and frequent delays) provides us with a vast body of knowledge that will help us shape ourown thinking and spark valuable insights on the issue.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Topik yang layak untuk penelitian spesifik dan fokus. Misalnya, "pengenalan jam kerja fleksibel telah menciptakan lebih banyak masalah daripada itu telah memecahkan" menyediakan sebuah titik awal yang bagus untuk sebuah proyek penelitian, tapi kurang kekhususan dan fokus yang diperlukan untuk menyelidiki. Kita perlu mengubah masalah papan menjadi topik yang layak untuk penelitian dengan membuatnya lebih spesifik dan tepat, dengan memilih didefinisikan dengan baik dapat studi, dengan menetapkan batas-batas yang jelas. Setelah kita memilih fokus tertentu dari pelajaran kita, e akan perlu untuk memilih perspektif dari mana kita menyelidiki subjek. Pemilihan perspektif akademik pada masalah memungkinkan kita untuk menggambar di atas tubuh kaya kesusastraan untuk membantu kita untuk memecahkan masalah. Pertimbangkan masalah berikut: "panjang dan penundaan yang sering menyebabkan banyak frustrasi antara maskapai penumpang. Perasaan ini akhirnya dapat menyebabkan untuk beralih perilaku, negatif komunikasi kata-of-mulut, dan keluhan pelanggan." Berlaku pengetahuan tentang masalah ini menunjukkan bahwa layanan menunggu biasanya dikendalikan oleh dua teknik: operasi manajemen (perspektif 1) dan manajemen persepsi (perspektif 2). Pemilihan perspektif akademik pada masalah (misalnya, manajemen persepsi dalam contoh terdahulu penundaan yang lama dan sering) menyediakan kita dengan tubuh luas pengetahuan yang akan membantu kita bentuk ourown berpikir dan wawasan berharga percikan pada masalah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah topik yang layak untuk penelitian bersifat spesifik dan terfokus. Misalnya, "Pengenalan jam kerja yang fleksibel telah menciptakan lebih banyak masalah daripada telah memecahkan" menyediakan titik awal yang bagus untuk sebuah proyek penelitian, tetapi tidak memiliki kekhususan dan fokus diperlukan untuk menyelidiki hal itu. Kita perlu untuk mengubah masalah papan menjadi topik layak untuk penelitian dengan membuatnya lebih spesifik dan tepat, dengan memilih didefinisikan dengan baik subjek untuk belajar, dengan menetapkan batas-batas yang jelas. Setelah kami telah memilih fokus khusus penelitian kami, e harus memilih perspektif dari mana kita menyelidiki subjek. Pemilihan perspektif akademik pada masalah memungkinkan kita untuk memanfaatkan tubuh kaya literatur untuk membantu kita untuk memecahkan masalah. Mempertimbangkan masalah berikut: "penundaan panjang dan sering menyebabkan frustrasi banyak di antara penumpang pesawat. . Perasaan ini akhirnya dapat menyebabkan perilaku beralih, keluhan negatif word-of-mouth komunikasi, dan pelanggan "yang berlaku pengetahuan tentang masalah ini menunjukkan bahwa menunggu layanan biasanya dikendalikan oleh dua teknik: manajemen operasi (perspektif 1) dan pengelolaan persepsi (perspektif 2). Pemilihan perspektif akademik pada masalah (misalnya, pengelolaan persepsi dalam contoh sebelumnya dari penundaan yang lama dan sering) memberikan kita dengan tubuh besar pengetahuan yang akan membantu kita membentuk ourown berpikir dan memicu wawasan berharga tentang masalah ini.