And yet Aristotle could have develo

And yet Aristotle could have developed a suggestion from Plato's Cratylus. We know that that work presents the myth of the Nomotheta, or "name giver,” a sort of Adam of Greek phil osophy. But the problem, which went back to before Plato, was whether the names given by the Nomotheta were provided according to convention (nomos) or because they were motivated by the nature of the things (physis). The question as to which of the two solutions Socrates (and through him Plato) opted for has generated and still generates endless pages of commentary on the

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dan belum Aristoteles bisa dikembangkan saran dari Kratylos Plato. Kita tahu bahwa yang bekerja menyajikan mitos Nomotheta, atau "nama pemberi," semacam Adam Yunani phil osophy. Tapi masalahnya, yang kembali ke sebelum Plato, apakah nama-nama yang diberikan oleh Nomotheta diberikan menurut Konvensi (nomos) atau karena mereka dimotivasi oleh sifat hal-hal (physis). Pertanyaan yang kedua solusi Socrates (dan melaluinya Plato) memilih telah menghasilkan dan masih menghasilkan tak berujung halaman komentar pada

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Namun Aristoteles bisa mengembangkan saran dari Plato Cratylus. Kita tahu bahwa pekerjaan yang menghadirkan mitos Nomotheta, atau "nama pemberi," semacam Adam Yunani phil osophy. Tapi masalahnya, yang kembali ke sebelum Plato, adalah apakah nama yang diberikan oleh Nomotheta disediakan sesuai dengan konvensi (nomos) atau karena mereka termotivasi oleh sifat-hal (fisis). pertanyaan untuk yang dari dua solusi Socrates (dan melalui dia Plato) memilih untuk telah dihasilkan dan masih menghasilkan halaman tak berujung komentar tentang