Penurunan pass-through dari perubah

Penurunan pass-through dari perubahan kurs inflasi domestik
ekonomi pasar berkembang sejak pertengahan 1990-an juga telah diamati oleh Mihaljek dan
Klau (2001). Garcia dan Restrepo (2001) mengamati bahwa nilai tukar pass-through memiliki
telah rendah untuk Chile dan menyimpulkan bahwa nilai tukar pass-through tergantung pada ekonomi
aktivitas. Penurunan kegiatan ekonomi mengurangi kesenjangan output dan mengkompensasi
dampak inflasi dari depresiasi nilai tukar. Goldfajn dan Werlang (2000) menemukan bahwa
4
Komponen siklus output adalah penentu utama dari inflasi pass-through dari
depresiasi nilai tukar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penurunan pass-through dari perubahan kurs inflasi Indonesia(SNI)ekonomi pasar berkembang sejak pertengahan 1990-an juga tlah diamati oleh Mihaljek danKlau (2001). Garcia dan Restrepo (2001) mengamati bahwa nilai tukar pass-through memilikitlah rendah untuk Chili dan menyimpulkan bahwa nilai tukar pass-through tergantung pada ekonomiaktivitas. Penurunan kegiatan ekonomi mengurangi kesenjangan output dan mengkompensasidampak inflasi dari depresiasi nilai tukar. Goldfajn dan Werlang (2000) menemukan bahwa4Komponen siklus output adalah penentu utama dari inflasi pass-through daridepresiasi nilai tukar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penurunan pass-through Dari Perubahan kurs inflasi Domestik
Ekonomi Pasar Berkembang sejak Pertengahan 1990-an diamati Diposkan oleh JUGA TELAH Mihaljek Dan
Klau (2001). Garcia Dan Restrepo (2001) mengamati bahwa Nilai Tukar pass-through memiliki
TELAH Rendah UNTUK Chile Dan menyimpulkan bahwa Nilai Tukar pass-through tergantung pãda Ekonomi
aktivitas. Penurunan Kegiatan Ekonomi Mengurangi kesenjangan keluaran Dan mengkompensasi
Dampak inflasi Dari depresiasi Nilai Tukar. Goldfajn Dan Werlang (2000) bahwa menemukan
4
Komponen SIKLUS keluaran Adalah penentu Utama Dari inflasi pass-through Dari
depresiasi Nilai Tukar.