Results and DiscussionDiffusion of

Results and Discussion
Diffusion of Ternary Complexes Limits the Speed of Translation. Peptide
chain elongation is a complex process consisting of many substeps
(26). For our purpose, however, it suffices to consider a simplified
description by Michaelis–Menten kinetics (22), with
reversible binding of a ternary complex to the ribosome followed by
irreversible incorporation of the amino acid into the elongating
chain (Fig. 1C). In particular, we do not consider the dependence
of the translation speed on the translated codon (27), so the
corresponding rates should be considered as averages over the
translated sequences. In this picture, binding between the ternary
complex and the ribosome is characterized by the Michaelis constant
KM = ðkoff + kelongÞ=kon, where kon and koff are the binding
and unbinding rates of ternary complexes to the ribosome, and
kelong is the effective rate of peptide elongation. This constant
establishes an absolute scale for the concentration of the ternary
complex necessary for efficient protein synthesis; the lower the
Michaelis constant is, the less ancillary protein is required. A lower
bound of this concentration scale can be estimated by the diffusion
limit as

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hasil dan diskusiDifusi terner kompleks batas kecepatan terjemahan. PeptidaJaringan elongasi adalah sebuah proses kompleks yang terdiri dari banyak substeps(26). untuk tujuan kita, namun, itu sudah cukup untuk mempertimbangkan disederhanakanKeterangan oleh kinetika Michaelis – Menten (22), denganreversibel pengikatan kompleks terner untuk ribosom diikuti olehireversibel integrasi dari asam amino dalam elongatingJaringan (Fig. 1 c). Secara khusus, kita tidak menganggap ketergantungankecepatan terjemahan pada kodon diterjemahkan (27), sehinggaharga yang sesuai harus dianggap sebagai rata-rata atasurutan diterjemahkan. Dalam gambar ini, mengikat antara ternerkompleks dan ribosom ditandai oleh konstanta MichaelisKM = ðkoff + kelongÞ = kon, mana kon dan koff yang mengikatdan unbinding tingkat terner kompleks untuk ribosom, danKelong adalah tingkat efektif peptida elongasi. Konstan inimenetapkan skala absolut untuk konsentrasi ternerkompleks diperlukan untuk sintesis protein efisien; semakin rendahMichaelis konstan adalah, tambahan kurang protein diperlukan. Yang lebih rendahterikat skala konsentrasi ini dapat diperkirakan oleh difusibatas sebagai

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hasil dan Diskusi
Difusi Kompleks Ternary Batas Kecepatan Penerjemahan. Peptida
rantai perpanjangan merupakan proses yang kompleks yang terdiri dari banyak substeps
(26). Untuk tujuan kita, namun, itu sudah cukup untuk mempertimbangkan disederhanakan
deskripsi oleh Michaelis-Menten kinetika (22), dengan
reversibel mengikat kompleks terner ke ribosom diikuti oleh
penggabungan ireversibel asam amino ke dalam memanjangkan
rantai (Gambar. 1C). Secara khusus, kita tidak menganggap ketergantungan
dari kecepatan penerjemahan pada kodon diterjemahkan (27), sehingga
harga yang sesuai harus dianggap sebagai rata-rata di atas
urutan diterjemahkan. Dalam gambar ini, mengikat antara terner
kompleks dan ribosom ditandai oleh Michaelis konstan
KM = ðkoff + kelongÞ = kon, di mana kon dan Koff adalah mengikat
tarif dan mengikat kompleks terner ke ribosom, dan
kelong adalah tingkat efektif peptida elongasi. Konstan ini
menetapkan skala mutlak untuk konsentrasi terner
kompleks yang diperlukan untuk sintesis protein yang efisien; semakin rendah
konstanta Michaelis adalah, protein kurang tambahan diperlukan. A lebih rendah
terikat skala konsentrasi ini dapat diperkirakan oleh difusi
batas sebagai