The area of reinforcing as a percen

The area of reinforcing as a percentage of the total cross-sectional area of a beam is quite small (usually 2% or less), and its effect on the beam properties is almost negligible as long as the beam is uncracked. Therefore, an approximate calculation of the bending stresses in such a beam can be obtained based on the gross properties of the beam’s cross section. The stress in the concrete at any point a distance y from the neutral axis of the cross section can be determined from the following flexure formula in which M is the bending moment equal to or less than the cracking moment of the section and Ig is the gross moment of inertia of thecross section:
f = MyIg
Section 9.5.2.3 of the ACI Code states that the cracking moment of a section may be
determined with ACI Equation 9-9, in which fr is the modulus of rupture of the concrete and yt is the distance from the centroidal axis of the section to its extreme fiber in tension. In this section, with its equation 9-10, the code states that fr may be taken equal to 7.5λ fc with fc in psi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Luas memperkuat sebagai persentase dari total luas penampang balok cukup kecil (biasanya 2% atau kurang), dan efeknya pada sifat balok hampir diabaikan selama balok adalah uncracked. Oleh karena itu, perhitungan perkiraan tekanan lentur pada balok tersebut dapat diperoleh berdasarkan sifat bruto penampang balok itu. Stres dalam beton pada setiap titik y jarak dari sumbu netral penampang dapat ditentukan dari rumus exure fl berikut di mana M adalah momen lentur sama atau kurang dari momen retak bagian dan Ig adalah kotor momen inersia bagian thecross:
f = MyIg
Bagian 9.5.2.3 Kode ACI menyatakan bahwa momen retak bagian yang dapat
ditentukan dengan ACI Persamaan 9-9, di mana fr adalah modulus pecahnya beton dan yt adalah jarak dari sumbu centroidal dari bagian ke serat ekstrim dalam ketegangan. Pada bagian ini, dengan persamaan nya 9-10, negara-negara kode yang fr dapat diambil sama dengan 7.5λ? F? C dengan fc di psi.