market provision through consumptio

market provision through consumption sharing agreements, so that club members can maximise their benefits by excluding non-members. As a result, the level of provision is likely to be lower than would be socially desirable (Buchanan, 1965). Schools and other public services in which access can be restricted share these characteristics (Khumalo and Wright, 1997). This can give rise to a situation where public schools levy supplementary charges or use non-market methods to restrict access. Obviously, this has implications not only for the social efficiency of public provision but also for the social distribution of benefits, since wealthier individuals are likely to benefit disportionately from the more exclusive services.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

pasar penyediaan melalui konsumsi berbagi perjanjian, sehingga anggota klub dapat memaksimalkan manfaat mereka dengan mengecualikan non-anggota. Sebagai akibatnya, tingkat penyediaan cenderung lebih rendah daripada yang diharapkan sosial (Buchanan, 1965). Sekolah dan pelayanan publik lainnya di mana akses dapat dibatasi berbagi karakteristik ini (Khumalo dan Wright, 1997). Hal ini dapat menimbulkan situasi yang mana sekolah umum pungutan biaya tambahan atau menggunakan metode non-pasar untuk membatasi akses. Jelas, ini memiliki implikasi tidak hanya untuk efisiensi umum sosial, tetapi juga untuk distribusi sosial manfaat, karena kaya individu mungkin memperoleh manfaat disportionately dari layanan lebih eksklusif.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

penyediaan pasar melalui perjanjian pembagian konsumsi, sehingga anggota klub dapat memaksimalkan keuntungan mereka dengan tidak termasuk non-anggota. Akibatnya, tingkat penyediaan kemungkinan akan lebih rendah daripada yang secara sosial diinginkan (Buchanan, 1965). Sekolah dan pelayanan publik lainnya di mana akses dapat dibatasi share karakteristik ini (Khumalo dan Wright, 1997). Hal ini dapat menimbulkan situasi di mana sekolah-sekolah umum memungut biaya tambahan atau menggunakan metode non-pasar untuk membatasi akses. Jelas, ini memiliki implikasi tidak hanya untuk efisiensi sosial penyediaan publik tetapi juga untuk distribusi sosial dari manfaat, karena individu kaya cenderung menguntungkan disportionately dari layanan lebih eksklusif.